Find Us On Social Media :

Tak Sekadar Jadi Sehat Tapi Juga Himpun Dana, Team Pelari Indonesia RMHC Siap Taklukkan New York Marathon

Tim pelari maraton RMHC siap berlari di TCS New York Marathon 2019 untuk menggalang dana bagi penderita kanker

 

Lari dapat dibagi menjadi dua macam, yakni lari dengan patokan jarak dan lari dengan patokan kecepatan.

Baca Juga: Tubuhnya Lebam Membiru, Kematian Aurel Anggota Paskibra Tangsel Bisa Terjadi Akibat Kekurangan Oksigen Dalam Tubuh

Pada kegiatan lomba lari biasanya ada kategori lari jarak 5 km, 10 km, 21 km, dan 42 km. Lari maraton adalah salah satu tipe lari jarak jauh (42 km), dan ini termasuk olahraga berat. Belum tentu pelari jarak 5 km, 10 km, ataupun 21 km dapat melakukan lari maraton.

Persiapan lari maraton berbeda dengan lari biasa. Pelari maraton selain harus latihan secara rutin, mereka juga harus menjaga pola makan. Latihan rutin akan meningkatkan daya tahan tubuh (endurance) sehingga dapat menempuh jarak jauh.

Jika dilakukan dengan tepat, lari maraton dapat memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, seperti membakar kalori tubuh lebih banyak, membentuk tubuh karena membuat seluruh otot tubuh bekerja, dan sebagai sarana bersosialisai karena berkumpul banyak teman yang mempunyai hobi yang sama.

Berlari juga dapat meningkatkan suasana hati karena saat berlari, tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin. Hormon endorfin adalah hormon yang menyebabkan perasaan bahagia.

Baca Juga: Tak Disangka, 4 Makanan Sehat Bisa Mengobati Cacingan Secara Alami

Setelah lari maraton usai, stres yang dirasakan pun bisa menguap, berganti dengan perasaan senang dan bahkan percaya diri.(*)