GridHEALTH.id - Olahraga memang sangat diwajibkan bagi setiap orang di segala usia.
Terlebih bagi kalangan remaja yang masih membutuhkan olahraga demi pertumbuhan tulang dan fisik.
Baca Juga: Meski Mengalami Menstruasi Olahraga Masih Perlu Dilakukan Wanita, Ini Alasannya
Selain membantu pertumbuhan fisik, olahraga juga baik untuk pikiran, tubuh, dan jiwa.
Olahraga membantu mengajarkan anak atau remaja lebih bertanggung jawab, memiliki dedikasi, jiwa kepemimpinan, dan keterampilan remaja lainnya.
Oleh sebab itu, dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional 2019, sejumlah dosen dari Departemen Fisiologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Departemen Medik Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang bekerja sama dengan Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia (FORMI) menggelar Program Pengabdian Masyarakat bertajuk “Peran serta sekolah dalam meningkatkan kesehatan fisik dan mental siswa melalui aktivitas fisik”.
Kegiatan ini meliputi pemeriksaan kebugaran fisik, waktu reaksi, mood dan atensi serta pendampingan latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia pada seluruh siswa di SMPN 53 Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara.
Kegiatan telah berlangsung sejak Juli 2019 sebagai bentuk kampanye yang berfokus pada aspek perubahan perilaku yaitu melakukan aktivitas fisik.
Rutin menjalankan aktivitas fisik merupakan salah satu program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang dicanangkan Pemerintah sejak tahun 2016.
Ketua Tim Pengmas dr. Nurul Paramita, M.Biomed, SpKFR menuturkan, “Aktivitas fisik terbukti memegang peran yang sangat penting untuk kesehatan siswa, baik kesehatan fisik dan mental.
"Perilaku sehat, dalam bentuk aktivitas fisik yang dibentuk sejak masa kanak-kanak dan dipertahankan hingga dewasa, akan berkorelasi dengan tingkat kesehatan seseorang saat dewasa.
"Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa aktivitas fisik memiliki hubungan positif dengan performa akademis."
Seperti sebuah penelitian dari University of Missouri yang menyatakan bahwa olahraga membutuhkan hafalan, pengulangan, dan pembelajaran yang secara langsung relevan dengan pelajaran di kelas.
Selain itu, keterampilan tekad dan penetapan tujuan yang dibutuhkan oleh suatu olahraga dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.
Tak hanya itu, olahraga mengajarkan kerja tim dan keterampilan memecahkan masalah, sehingga pengalaman ini bermanfaat saat remaja menghadapi masalah di sekolah atau di rumah.
Bahkan olahraga dapat mengurangi tekanan dan stres bagi remaja.
"Sekolah memiliki potensi yang sangat besar untuk membentuk kebiasaan perilaku aktif pada siswa. Sekolah dapat menjadi tempat berkegiatan fisik sekaligus wadah untuk promosi perilaku sehat," tambahnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat yang terdiri dari dr. Nurul Paramita, M.Biomed, SpKFR; dr. Sophie Yolanda, M.Biomed; dr. Imelda Rosalyn Sianipar, M.Biomed, PhD dan Prof. Dr. dr. R. Irawati Ismail, M.Epid, SpKJ(K) memilih para siswa SMP sebagai target program Pengabdian Masyarakat ini.
Sebagai penutup program Pengmas tersebut, pada Jumat 15 November dilakukan pula seminar singkat yang mengangkat tema Manfaat Aktivitas Fisik Bagi Kesehatan Fisik dan Mental.
Seminar ini ditujukan bagi seluruh guru di SMP Negeri 53, dengan tujuan memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi seluruh guru akan pentingnya aktivitas fisik untuk kesehatan.
Melalui seluruh rangkaian kegiatan ini, diharapkan sekolah dapat lebih berperan dalam meningkatkan aktivitas fisik siswa.
“Diharapkan Pengmas ini dapat dikembangkan ke sekolah lain dan bentuk kerjasama juga diperluas dan hasil dari kegiatan ini dapat menjadi rekomendasi dalam pengaturan kebijakan yang terkait aktivitas fisik di sekolah agar tujuan akhir membentuk anak Indonesia yang aktif, sehat dan berprestasi, dapat tercapai," tutup dr. Nurul.
Melihat hal tersebut, ada baiknya untuk rutin melakukan olahraga demi kesehatan fisik dan psikis remaja. (*)