Find Us On Social Media :

Dua Bulan Sebelum Meninggal, Michael Jackson Sempat Alami Gangguan Tidur

Michael Jakson sempat mengalami gangguan tidur sebelum meninggal. Credit: Photo by Eugene Adebari/REX/Shutterstock (201667a)

GridHEALTH.id - Sudah lama Raja Pop Michael Jackson meninggal akibat over dosis Propofol pada tahun 2009 lalu.

Baca Juga: Studi : Ada Hubungan Gangguan Tidur dengan Munculnya Diabetes Tipe 2

Namun berdasarkan pernyataan Dr. Charles Czeisler, seorang peneliti asal Harvard, kemungkinan Michael Jackson sudah meninggal beberapa hari sebelumnya akibat mengalami gangguan tidur yang disebabkan oleh konsumsi propofol.

Dr. Charles Czeisler menjelaskan bahwa dalam sebuah percobaan laboratorium, seekor tikus percobaan yang mengalami gangguan tidur kronis juga meninggal setelah lima minggu percobaan.

"Gejala yang ditunjukkan Michael Jackson sama dengan gejala seseorang yang mengalami gangguan tidur yang kronis", jelas Czeisler seperti dilansi Metro.uk

Ia pun menambahkan bahwa suntikan Propofol yang diberikan dokter pribadi Michael Jackson, Conrod Murray, justru tidak membantunya untuk beristirahat dengan nyenyak.

"Ini seperti menyantap beberapa butiran selulosa padahal kamu harus makan malam dengan benar. Perutmu terasa kenyang dan kamu tidak akan merasa lapar tapi kamu tak punya cukup kalori dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh", ungkap Czeisler.

Baca Juga: Apel Jangan Ditaruh Berdekatan Dengan Pisang, Ini Alasannya Kata Pakar

"Seperti komputer, otak perlu istirahat untuk memperbaiki sel tubuh yang mejaga kita agar tetap hidup. Tidur adalah syarat utama untuk perbaikan sel otak", kata Czeisler.

Pada kebanyakan orang, insomnia kronik tidak secara langsung menyebabkan kematian. Namun, kurang tidur bisa memicu gangguan kesehatan serius yang meningkatkan risiko kematian.

Baca Juga: Apel Jangan Ditaruh Berdekatan Dengan Pisang, Ini Alasannya Kata Pakar

 "Tidur kurang dari tujuh jam setiap hari terkait dengan menurunnya fungsi kognitif, terutama kehilangan konsentrasi, gangguan daya ingat, dan koornidasi tangan dan mata.”

Penelitian juga menunjukkan, orang yang menderita insomnia lebih berisiko mengalami depresi dan kecemasan.

Baca Juga: Makanan Rakyat Murah Meriah, Cuma Makan Nasi Sama Tempe, Lihat Perubahan yang Terjadi Pada Tubuh

Insomnia juga dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan hipertensi, kegemukan, diabetes, kanker payudara, dan sakit kepala. Itu sebabnya, orang yang menderita insomnia wajib mendapatkan penanganan dokter. (*).