Find Us On Social Media :

Berita Kesehatan MPASI: Sering Dituding Sebabkan Diare, Yoghurt Kaya Nutrisi Cocok Jadi Teman Makan Sang Anak

[Ilustrasi] bayi makan yoghurt saat MPASI

GridHEALTH.id - Memasuki usia 6 bulan bagi anak artinya sudah waktunya anak mulai diberikan makanan pendamping ASI (MPASI).

Namun bagi sebagian orangtua masih saja banyak yang mempertanyakan apakah makanan ini dan itu boleh diberikan sebagai MPASI sang bayi?

Baca Juga: Waspadai Tanda Bayi Alergi Susu Sapi, Risiko Fatalnya Bisa Mengancam Nyawa!

Salah satu makananan yang sering dipertanyakan sebagian ibu saat sang anak sudah mulai mengonsumsi MPASI adalah yoghurt.

Siapa yang tak tergoda dengan kelezatan yoghurt?

Baca Juga: Bayi Yang Lahir Berat Ternyata Berisiko Alergi, Begini Menurut Studi

Yoghurt yang merupakan turunan produk susu yang dihasilkan melalui fermentasi bakteri tertentu sering ditudingmembuat masalah pencernaan, seperti diare.

Akibat hal tersebut, yoghurt sering dihindari beberapa orangtua untuk diberikan pada sang buah hati.

Namun menurut laman American Academy of Pediatrics, bayi boleh mengonsumsi yoghurt atau produk turunan susu lainnya di usia 6 bulan ke atas, tepat usia 9-10 bulan.

Baca Juga: 6 Kekeliruan Mengenai MPASI yang Masih Saja Banyak Dilakukan Orangtua

Kita dapat menambahkan rasa (dan nutrisi) ke yoghurt polos dengan mencampurkan buah atau sayuran.

Untuk bayi yang baru mengonsumsi makanan padat, mulailah dengan buah atau sayur yang dihaluskan dan dimasak, kemudian campur dengan yoghurt.

Untuk bayi yang lebih besar, kita dapat menambahkan buah lembut dan sayuran yang sudah dimasak dipotong-potong kecil. 

Melansir laman sleepbaby.org, yoghurt bermanfaat dan bergizi bagi bayi yang berusia 6 bulan ke atas.

Baca Juga: Membedakan Muntah dan Gumoh Pada Bayi Perlu Ekstra Hati-hati Dengan Alasan Ini

Yoghurt adalah sumber protein yang mudah digunakan, dan memiliki lebih sedikit laktosa dibandingkan dengan susu murni sehingga bayi akan lebih mudah mempertahankan enzim untuk memecah laktosa.

Adanya kandungan probiotik dalam yoghurt juga penting untuk memperbaiki sistem kekebalan yang melapisi usus, sehingga membantu tubuh bayi memahami bakteri mana yang berbahaya dan yang bermanfaat.

Untuk pengenalan awal, mulailah dengan memeberikan yoghurt susu murni, dan untuk menambah rasa, bisa mencaprukan sayuran buah yang mungkin disukai oleh bayi. 

Selain itu, perhatikan tambahan gula dalam yoghurt yang dipilih, pilihan terbaiknya adalah menggunakan yoghurt tawar.

Baca Juga: MPASI Sesuai Takaran dan Kualitas Sumbang Pengurangan Masalah Stunting di Indonesia

Tak hanya itu, menurut sebuah penelitian yang diunggah dalam Journal of Pediatrics menyebutkan bahwa yoghurt yang mengandung kalsium, kalium, dan vitamin D bermanfaat bagi pertumbuhan tulang anak.

Bahkan kandungan lemak dalam yoghurt dapat membantu perkembangan sistem saraf anak.

Terlebih rasa asam yang diberikan yoghurt juga dapat mengasah kemampuan pengecapan anak akan suatu makanan.

Namun perlu dicatat bahwa memberi yoghurt pada bayi dapat menyebabkan reaksi alergi pada mereka yang memiliki alergi susu.

Mereka dapat terjadi pada sekitar 2-3% bayi, gejala termasuk muntah, diare, ruam kulit, pembengkakan, dan lekas marah atau rewel.

Seperti halnya makanan baru yang diperkenalkan, orangtua harus menunggu setidaknya 3 hari sebelum memperkenalkan yang baru.

Baca Juga: Terapi Kafein Pada Bayi Prematur Terbukti Bikin Organ Paru-paru Cepat Matang

Dengan begitu, jika terjadi reaksi alergi, kita dapat menentukan penyebabnya. 

Jika mereka menunjukkan tanda-tanda alergi makanan, atau telah didiagnosis alergi susu, bicarakan dengan dokter sebelum memutuskan memberi bayi yoghurt.

Mungkin bagi orangtua di luar sana yang ingin memberikan yoghurt pada anak bayi, perhatikan dulu ketentuan tersebut. (*)

Baca Juga: MPASI Instan Disarankan Dokter Karena Gizinya Lengkap Sesuai yang Dibutuhkan Bayi, Jadi Buat Apa Pusing-pusing dan Bersusah Payah Bikin Sendiri