Sering Dilakukan, Kesalahan Meminum Obat yang Bisa Berakibat Fatal

Kesalahan dalam meminum obat dapat berisiko bagi kesehatan.

Kesalahan dalam meminum obat dapat berisiko bagi kesehatan.

GridHEALTH.id - Untuk menyembuhkan penyakit yang sedang kita derita, sering kali kita diminta mengkonsumsi  obat secara teratur.

Baca Juga: Ternyata Medina Zein Benar, Wanita Pengidap Bipolar yang Mengonsumsi Obat Rutin Tidak Disarankan Menyusui

Tetapi masih banyak dari kita yang cenderung abai pada tata cara mengkonsumsi obat-obat tersebut, seperti jadwal minum obat atau cara bagaimana meminumnya.

Padahal, pengabaian ini bisa menimbulkan risiko penyakit serius atau bahkan berakibat fatal. Menurut laporan WHO, lebih dari 1,5 juta orang telah salah minum obat setiap tahunnya. Sebagian besar yang salah minum obat tersebut adalah kelompok warga lanjut usia.

Berikut kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat mengkomsumsi obat yang perlu kita ketahui seperti dikutip dari fimela.com, agar kita tak perlu ikut-ikutan melakukannya;

1. Mencampur obat-obat yang akan diminum

Pada sebagian orang dengan masalah kesehatan tertentu, obat yang diresepkan dokter sering kali lebih dari satu jenis.

Masalahnya, banyak orang yang cenderung terlalu terburu-buru dan langsung mencampur beberapa obat sekaligus. Namun hal ini rupanya sangat berbahaya dan tidak dianjurkan.

Baca Juga: Aturan Keselamatan Baru Transportasi di Malaysia yang Patut Ditiru, Penumpang Duduk di Belakang Tak Pakai Seat Belt Denda Setara 1 Juta Rupiah!

Minum dua macam obat yang memiliki khasiat bertolak belakang bisa membuat kita malah sakit. Interaksi dari dua obat tersebut dalam tubuh dapat mengurangi efektivitasnya, dan bahkan dapat menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan.

2. Minum obat tidak sesuai jadwal

Masyarakat Indonesia masih sering mengkonsumsi obat-obatan dalam jarak yang berdekatan. Sebagai contoh, seorang pasien diberi obat 3 kali dalam sehari dan akhirnya mengkonsumsinya sesuai dengan waktu makan kita, yakni pagi, siang, dan malam. Padahal, yang benar adalah delapan jam sekali.

Baca Juga: Sempat Mati Suri, Suami Lina Ceritakan Kronologi Mantan Istri Sule Meninggal Dunia, Temani Bangun Salat Malam hingga Mengembuskan Napas Terakhir

Sebenarnya, konsumsi obat ini disesuaikan dengan waktu 24 jam dalam sehari yang dibagi tiga. Jika dikonsumsi dalam waktu yang berdekatan, sebagai contoh, kita mengkonsumsi obat setelah makan.

Padahal, waktu makan pagi dan makan siang kita seringkali berdekatan, hal ini bisa menyebabkan dosis obat yang kita konsumsi menjadi berlebihan.

3. Mencampur obat dengan makanan-minuman sembarangan

Terkadang, banyak orang mengkonsumsi obat-obatan dengan minuman lain. Hal itu mengurangi efek dari obat yang dikonsumsi. Minuman seperti kopi maupun soda jelas tidak dianjurkan, begitu pula dengan teh.

Ini membuat tubuh mengurangi proses penyerapan obat-obatan. Obat-obatan juga tidak boleh dikonsumsi dengan susu karena bisa membuat lemah efek obatnya.

Kita juga harus berhati-hati dengan makanan ketika mengkonsumsi obat. Jenis obat tertentu tidak boleh diminum ketika makan.

Baca Juga: Berantas Stunting: Anak Bertubuh Pendek Lebih Berisiko Mudah Marah dan Terpancing Emosi

Apalagi kita juga harus berhati-hati agar tidak mencampurnya dengan makanan yang kaya akan serat karena bisa menghilangkan sebagian komponen dalam obat yang berguna bagi tubuh.

4. Membuka kapsul atau menggerus pil

Pemberian obat dengan kapsul pada dasarnya memiliki alasan tersendiri yang membedakannya dengan tablet atau kaplet.

Baca Juga: Meninggal Saat Menyusui, Bayi Lina Langsung Menangis Histeris Kini Ditangan Sosok Ini: 'Memang Amanatnya Begitu'

Cangkang kapsul terbuat dari bahan gelatin yang relatif aman bagi tubuh. Obat dikemas dalam bentuk kapsul, biasanya bertujuan untuk mengatur masa kerja obat dalam tubuh. Hal ini juga berlaku untuk proses minum obat dengan menggerus pil.

Hal ini didasarkan pada prinsip dimana cangkang kapsul akan dicerna perlahan oleh asam lambung dan obat akan diserap secara bertahap dalam jangka waktu tertentu.

Dengan membuka cangkang kapsul, hal ini secara tidak langsung mengganggu mekanisme dari kerja obat yang ditargetkan sejak awal.

Pada sebagian kasus hal ini bisa menimbulkan efek samping yang kurang nyaman atau kelebihan dosis.

5. Berhenti minum obat sebelum habis

Saat merasa sudah sembuh, biasanya banyak orang akan berhenti minum obat meskipun masih tersisa beberapa butir obat dari dosis yang sudah diberikan oleh dokter. Padahal bisa menyebabkan penyakit kita datang lagi.

Baca Juga: Harta Benda Ludes, Hanyut dan Hilang Akibat Banjir, Psikiater Ingatkan Bahaya Depresi

Sebab itu, meskipun sudah merasa sembuh, sebaiknya obat tersebut diminum sampai habis. Apalagi jika obat yang diberikan adalah jenis antibiotik. Antibiotik harus dihabiskan sesuai anjuran dokter meski kita sudah sembuh dari penyakitnya.

6. Minum obat tanpa resep

Salah satu kesalahan umum adalah mengira-ngira sendiri obat yang paling tepat untuk diminum untuk mengatasi penyakit yang diderita. Lebih baik memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter jika mengalami sakit.

Baca Juga: Pernikahan Kedua Ahok Sering Ditepa Kabar Tak Sedap, Puput Nastiti Devi Lakukan Pemeriksaan Rutin Jelang Kelahiran Anak Pertama

Selain itu, ada kalanya orang minum obat orang lain karena mendapat saran obat tersebut cocok. Hanya karena menderita penyakit yang sama, bukan berarti obatnya juga sama.

Dokter akan meresepkan obat berdasarkan tingkat kebugaran, usia, dan komplikasi medis lainnya. Mengkonsumsi obat orang lain bisa membuat kesehatan kita semakin memburuk.

7. Tidak mempelajari tentang obat yang dikonsumsi

Kapan pun dokter memberi kita  obat-obatan baru atau mengkonsumsi obat-obatan bebas, sebaiknya kita memiliki pengetahuan lengkap tentangnya. Misalnya mengenai cara minumnya, waktu mengkonsumsinya dan efek samping yang ditimbulkannya.

Karena dengan mendapatkan pengetahuan lengkap tentang obat-obatan yang akan digunakan dapat mencegah kita dari kesalahan pengobatan.

Baca Juga: Sangat Tidak Disarankan, Memompa ASI di Toilet Karena Ini Risikonya Bagi Ibu dan Bayi

Cara kerja obat juga akan semakin efektif jika kita paham bagaimana kandungan dan efek dari obat tersebut. (*)

#berantasstunting