Pasalnya, jika anak sudah terbiasa mengonsumsi obat antibiotik, bahayanya kuman di tubuhnya bisa menjadi kebal terhadap antibiotik.
Akibatnya, dosis yang nanti digunakan akan semakin besar.
Baca Juga: Lagi, Korban Vape Seorang Gadis Berusia 19 Tahun, Paru-paru Rusak dan Bolong!
Efek terjelek adalah datangnya kematian bila dosisnya sudah terlalu tinggi.
Saat ini pemakaian antibiotik sembarangan di Indonesia masih menjadi masalah serius.
Berdasarkan tingkat pendidikan atau pengetahuan masyarakat serta fakta yang ditemui sehari-hari, tampaknya pemakaian antibiotik di Indonesia banyak terjadi dan lebih mencemaskan.
Perlu diketahui, indikasi yang tepat dan benar dalam pemberian antibiotik pada anak adalah bila penyebab infeksi tersebut adalah bakteri.
Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention) indikasi pemberian antibiotik adalah bila batuk dan pilek berkelanjutan selama lebih 10-14 hari yang terjadi sepanjang hari (bukan hanya pada malam hari dan pagi hari).