GridHEALTH.id - Pasca 10 hari meninggalnya mantan istri Sule, Lina Jubaedah, rupanya terus menjadi fokus publik.
Bagaimana tidak, kematian Lina yang dirasa janggal oleh sang anak sulung, Rizky Febian dan Sule ini masih belum menemui titik terang.
Baca Juga: Sudah Seminggu Lina Meninggal Dunia, Sule Akhirnya Akui Masih Sayang
Sebelumnya, anak sulung Lina dan Sule, Rizky Febian melayangkan laporan bahwa kematian sang ibunda yang terkesan mendadak itu dinilai tak wajar.
Alhasil pada Kamis (9/1) lalu, makam Lina kembali di bongkar dan jenazahnya kembali diautopsi.
Mantan istri Sule yang kini telah menikah dengan pria bernama Teddy Pradiyana itu sebelumnya sempat diberitakan meninggal akibat serangan jantung, namun kabar tersebut ditepis oleh pihak keluarga yang menyebut Lina meninggal dunia akibat sakit lambung dan tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Heboh Penggerebekan Klinik Praktik Stem Cell Ilegal di Kemang, Apa Itu Stem Cell?
Meski hingga kini masih menuai misteri, 5 orang yang memandikan jenazah Lina akhirnya angkat bicara seputar dugaan lebam di tubuhnya.
Kombes Saptono Erlangga juga memeriksa sejumlah saksi kunci dari kematian mantan istri Sule itu.
Kelima orang yang diperiksa penyidik adalah warga yang terlibat memandikan jenazah Lina.
"Beberapa saksi yang mengetahui peristiwanya sudah diperiksa. Termasuk Putri (anak Sule dan Lina). Saksi yang diperiksa itu, saksi yang melihat dan mengetahui peristiwa, tidak semua orang dijadikan saksi."
"Rizky Febian selaku pelapor sudah dimintai keterangan," ungkap Saptono Erlangga, dikutip dari Tribun Style.
Kelima warga yang memandikan jenazah Lina yang sudah diperiksa penyidik yaitu Eti, Lia, Kosim, Yayah, dan Iriana.
Menurut kuasa hukum pendamping kelima saksi, Winarno Jati, mereka dimintai keterangan pada Sabtu (11/1/2020) lalu.
Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Hujan dan Kemungkinan Banjir
"Sudah memberikan keterangan sebagaimana yang dilihat, diketahui dan dirasakan terhadap jenazah almarhum Ibu Lina Jubaedah," kata Winarno Jati.
Winarno mengatakan, kelima saksi saat diperiksa semuanya mengatakan hal yang sama pada penyidik.
"Dari tim yang memandikan jenazah tidak ada ditemukan hal janggal dan semuanya mengatakan badan almarhum dalam kondisi baik," ujar Winarno.
Sementara itu, Sugiarti, warga yang ikut memandikan jenazah Lina mengungkapkan, dirinya melihat kebiruan di tangan jenazah Lina.
Baca Juga: Berantas Stunting : Kenali 6 Penyebab Berat Badan Anak Susah Naik
Ia juga melihat kebiruan di wajah dan leher Lina sebelum dikafani.
"Pertama saya gunting kukunya dulu. Di tangannya memang ada kebiruan. Sebelum dimandikan memang bersih, tidak ada apa-apa. Cuma saat mau dikafani, di sekitar wajah dan leher ada warna kebiruan," jelas dia.
Mengenai kebiruan tersebut akibat dipukul, Sugiarti mengatakan tak seperti bekas pukulan.
Baca Juga: Masa Kecil Sering Di-bully, Ini Kisah Kelam Rizky Febian yang Bisa Berdampak Hingga Dewasa
Ia menyebut, biru pada tubuh Lina itu adalah warna biru wajar yang merata.
"Enggak seperti itu, ini birunya rata, kalau dipukul kan birunya enggak rata, ini biru wajar kalau setahu saya," ujarnya.
"Biru bukan lebam. Makanya saya kaget, pengalaman saya memandikan jenazah, tubuhnya bersih. Itu saja yang saya lihat dan alami," kata Sugiarti.
Ditanya apa arti dari biru wajar yang ia katakan itu, Sugiarti mencoba membandingkan dengan saat ia memandikan jenazah suaminya.
"Suami saya meninggal, saya yang mandikan. Di wajah memang ada warna kebiruan karena saat itu suami saya punya jantung koroner. Jadi birunya bukan biru lebam kayak gimana," katanya.
Baca Juga: Kulit Anak Berusia Empat Tahun Ini Sering Luka-luka Tanpa Sebab, hypereosinophilic syndrome
Kondisi tersebut dalam dunia medis disebut sianosis, yakni kondisi dimana kulit pada beberapa bagian tubuh tiba-tiba membiru akibat kadar oksigen yang terbawa dalam pembuluh darah tidak tercukupi (hipoksia).
Melansir National Health Service, saat jumlah oksigen dalam darah sangat rendah ini, maka warna darah akan berubah dari warna merah terang menjadi lebih gelap yang tentunya bisa membuat kulit membiru.
Ada banyak hal yang bisa memicu sianosis ini seperti paparan suhu dingin yang ekstrem, penggunaan obat-obatan, ataupun kelainan sirkulasi darah.
Karena kondisi membiru ini berkaitan dengan oksigen, maka sianosis juga sering dihubungkan dengan gangguan paru-paru, sistem pernapasan, dan gangguan jantung, serta bisa juga akibat trombosis, atheroma, atau emboli.
Baca Juga: Berantas Stunting: Waspada, Di atas Usia Dua Tahun Anak Masih Berisiko Terkena Stunting
Selain itu, ia juga melihat pada tubuh Lina terdapat bekas bekam.
"Saat membalikan badan, di punggungnya ada bekas bekam (pengobatan tradisional). Saya lihat mungkin habis dibekam. Itu saja paling," lanjut Sugiarti.
Meski belum diketahui secara lebih rinci tentang penyebab kematian Lina, kita tunggu saja pengumuman hasil autopsi. (*)
#berantasstunting