BACA JUGA: Kulit Anak Berusia Empat Tahun Ini Sering Luka-luka Tanpa Sebab, hypereosinophilic syndrom
BACA JUGA: Nutrisi yang Dibutuhkan dalam Makanan Agar Luka Cepat Sembuh
Komisi Kesehatan Wuhan awalnya menyebutkan ke publik pada 31 Desember 2019. jika ada 27 kasus pneumonia di kota tersebut, pasien pertama sakit pada 12 Desember 2019.
Gejala yang dialami adalah demam dan kesulitan bernapas.
Tidak ada seminggu, jumlah kasus serupa di Wuhan meningkat hingga angka 59, termasuk 7 kasus serius akut.
Semua pasien diisolasi untuk perawatan, tetapi belum tercatat kematian.
Namun penelitian selanjutnya menemukan fakta lebih mengerikan lagi.
Virus Wuhan, diidentifikasi sebagai coronavirus, dapat menyebar ke seluruh dunia, menurut WHO (World Health Organisation) dilansir dari World of Buzz 15/1/2020.
BACA JUGA: Mie Setan di Surabaya Memakan Korban, 5 Orang Luka Bakar Serius
BACA JUGA: Penanganan Infeksi Luka Operasi yang Tidak Tepat Bisa Berujung Kematian
Kini, sudah ada 1 pasien meninggal akibat virus ini.
Dilaporkan jika wanita China di Thailand telah dikarantina di rumah sakit pada 8/1/2020, saat yang sama virus itu dideteksi ada di luar China.
Wanita berumur 61 tahun ini saat ini dirawat di rumah sakit, sementara pihak berwenang China dan Thailand mencoba untuk menemukan sumber infeksinya.
Kini, ada laporan lagi jika seorang pria di Jepang telah diuji positif terserang coronavirus, menandakan kasus pertama di Jepang.
Dilansir dari Asian Review, Pria umur 30 tahun yang pergi ke Wuhan, saat kembali ke Jepang rupanya membawa virus tersebut.
Pria yang tinggal di Prefektur Kanagawa, sebelah dengan Tokyo, kembali dari Wuhan pada 6/1/2020, dan mulai merasa demam pada 3/1/2020 saat masih di Wuhan.
BACA JUGA: Bahaya Krim Penghilang Bulu, Pangkal Paha Pria Ini Terbakar dan Melepuh
BACA JUGA: Ikan Gabus Solusi Luka Cepat Kering Pasca Sesar, Ini Buktinya