Find Us On Social Media :

4 Cara Merawat Bayi Prematur di Rumah, Perlu Ekstra Hati-hati

Suhu tubuh bayi prematur harus dalam keadaan hangat, untuk itu ibu dapat memeluknya dengan metode kanguru sesering mungkin.

GridHEALTH.id - Memiliki bayi prematur membutuhkan perawatan yang khusus, sehingga bayi yang terlahir prematur perlu dirawat di rumah sakit selama beberapa waktu.

Baca Juga: Terapi Kafein Pada Bayi Prematur Terbukti Bikin Organ Paru-paru Cepat Matang

Bila dirasa sudah siap, bayi prematur dapat pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah, merawat bayi prematur harus lebih ekstra ketimbang bayi yang lahir cukup bulan karena kondisinya lebih rentan.

Agar bayi prematur tumbuh dengan baik, ada cara merawat yang tepat seperti yang disarankan dokter spesialis anak Rini Sekartini seperti yang dimuat di Tabloid Nakita;

1. Perhatikan suhu tubuh

Karena kondisi kesehatannya berbeda dengan bayi normal lain, bayi prematur atau berat lahir rendah lebih rentan untuk mengalami hipotermia, kondisi saat temperatur tubuh menurun drastis di bawah suhu normal (di bawah 35 derajat Celsius).

"Pertama, pastikan setelah memandikan, (tubuh) anak benar-benar kering. Segera selimuti untuk menjaga suhu tubuhnya," kata Rini.

Suhu tubuh bayi prematur harus dalam keadaan hangat, untuk itu ibu dapat memeluknya dengan metode kanguru sesering mungkin.

"Kedua, ibu juga dapat mempraktikkan Metode Kanguru, yaitu menghangatkan bayi baru lahir menggunakan suhu tubuh ibunya.

Baca Juga: Agar Tidak Keliru, Kenali Ciri Sakit Pinggang Karena Gangguan Ginjal

Selain menghangatkan tubuh anak, metode ini dipercaya meningkatkan berat badan bayi dengan cepat dan memperkuat ikatan antara ibu dan anak."

Upayakan suhu kamar lebih hangat agar tubuh bayi tetap merasa nyaman.Selimut dapat digunakan untuk menutupi tubuh bayi sehingga tidak kedinginan.

Perhatikan bila si kecil rewel, boleh jadi suhu ruangannya kurang hangat. Sentuh tengkuk, lengan atau kakinya apakah mungkin ia merasa kedinginan. Semua itu penting diperhatikan karena suhu tubuh bayi prematur belum stabil.

Baca Juga: Kreatinin Tinggi Bisa Merusak Ginjal, Ini 5 Tips Cara Menurunkan

Orangtua harus mengupayakan lingkungan sekitar agar tidak memicu kenaikan atau penurunan suhu tubuh si kecil secara drastis.

2. Berikan ASI sesering mungkin

Ketiga, bayi lahir prematur perlu diberikan air Susu Ibu (ASI) sesering mungkin. Hal ini untuk menjaga berat badan bayi setelah lahir.

Hanya saja, mengingat daya isap bayi prematur masih kurang bagus, maka pemberian ASI dapat dilakukan dengan ASI peras.

 

Berikan secara perlahan menggunakan pipet atau sendok, hati-hati jangan sampai si kecil tersedak.

Baca Juga: Telan Cairan Sperma Bisa Sebabkan Kehamilan? Ini Mitos Seputar Sperma

Pemberian ASI dilakukan sedikit demi sedikit tetapi sering karena lambung dan volumenya sangat kecil.

Apalagi memang kemampuan isap dan menelannya masih belum baik, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyusu lebih lama.

Ibu membutuhkan dukungan dari suami atau lingkungan terdekat agar tidak mengalami stres. Pasalnya, dibutuhkan kesabaran esktra untuk menyusui bayi prematur.

Baca Juga: Ekky Soekarno Sudah Lepas Ventilator, Ini Fungsi Alat yang Membantunya Terus Bernapas

3. Menjaga kebersihan

Bayi prematur lebih rentan terserang infeksi karena tertular penyakit dari orang lain. Itulah mengapa, orangtua wajib menjaga kebersihan bayi prematur.

Salah satunya dengan rutin memandikan si kecil menggunakan air hangat. Peralatan mandi seperti sabun juga perlu diperhatikan kelembutannya.

Saat mandi, gosok kulit  secara perlahan, sambil membersihkan lipatan-lipatan di bagian tubuh seperti leher, belakang telinga, paha, dan lainnya.

Bila kurang atau tidak bersih, kulit bayi berisiko teriritasi. Setelah mandi, keringkan badannya dengan handuk.

Selain itu, biasakan orangtua selalu mencuci tangan terlebih dulu sebelum memegang si kecil.

Baca Juga: Jangan Obati Keseleo dengan Diurut, Akibatnya Bisa Mengerikan!

Bersihkan atau sterilkan peralatan yang digunakan seperti botol, pipet, sendok agar si kecil dapat terhindar dari penyakit.

4. Patuhi jadwal imunisasi

Pemberian imunisasi bertujuan menjaga daya tahan tubuh bayi. Hanya saja perlu diketahui, jadwal pemberian imunisasi bayi prematur berbeda dengan bayi lain.

Baca Juga: Ada Saat Sperma Paling Aktif Bekerja, Waktunya Berhubungan Intim!

Bayi prematur harus menunggu usia dan berat badan yang memadai agar tubuhnya dapat memberikan respons yang baik terhadap imunisasi.

Paling tidak, imunisasi pertama ditunda dulu sampai 1—2 bulan, sehingga setara dengan bayi yang lahir cukup bulan, baik respons maupun berat badannya.

Baca Juga: Patut Dicoba Untuk MPASI, Buncis, Sayuran Hijau Kaya Vitamin A

Dengan perawatan dan penanganan yang tepat, diharapkan bayi prematur dapat mengejar ketertinggalannya, sehingga dapat tumbuh dan berkembang seperti bayi-bayi normal. (*)