Find Us On Social Media :

Ternyata Ini Alasannya Pasien Terduga Virus Corona Harus Diisolasi

Ruang isolasi rumah sakit Wuhan di China. Terduga pasien infeksi virus corona biasanya akan diisolasi.

 

GridHEALTH.id - Terduga infeksi virus corona bermunculan di Indonesia. Yang sudah dilaporkan ada di 2 di Bandung. Namun sejauh ini semuanya negatif.

Baca Juga: Semakin Mencekam, Menteri Kesehatan China Ma Xiaowei Akui Virus Corona Sudah Masuk 'Tahap Penting', Kemampuan Menyebar Virus Semakin Kuat

Termasuk yang diisolasi di RS Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso, yang ternyata hanya mengidap ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). 

Ahli Penyakit Tropis dan Infeksi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Erni Juwita Nelwan, SpPD, menyebut sampai saat ini tidak bisa diketahui secara pasti jangka waktu isolasi pasien yang terduga terkena virus corona.

Sebab tim medis sampai saat ini belum bisa memprediksi dan memastikan berapa lama gejala yang timbul pada pasien berlangsung.

"Kalau ditanya berapa lama diisolasi, jawabannya sulit. Karena kepanikan di dunia infeksi itu kita tidak tahu dan tidak bisa memprediksi pasien hari ini sesak berat berapa jam, berapa jam tidak sesak berat. Perjalanan sakitnya itu yang belum tahu pasti," katanya seperti dikutip dari Detik Health. 

"Dengan tidak pahamnya bagaimana perjalanan orang sakit, tentu kita nggak ngeh berapa banyak yang sakit makanya kita berupaya isolasi," sebutnya.

Baca Juga: 3 Kelompok Ini Perlu Waspada Karena Rentan Terkena Virus Corona 

Namun masa penyebaran virus biasanya berlangsung 3-5 hari. Setelah itu, yang tersisa dari pasien adalah gejala penyakitnya.

Diharapkan selama masa isolasi, virus tidak menyebar dan menginfeksi orang sekitarnya. "Jadi kalau orang sakit 7 hari, tidak selama 7 hari bisa menularkan," pungkasnya.

Baca Juga: 11 Hal Ini Tak Boleh Dilakukan Selama Haid Karena Ganggu Kesehatan!

Tetapi perlu diketahui, dalam kasus virus corona, gejala pertama yang timbul pada pasien yang terinfeksi virus ini umumnya terjadi dalam waktu 14 hari. Dalam istilah medis hal ini disebut inkubasi.

Ahli penyakit tropik infeksi, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Adityo Susilo, SpPD-KPTI, mengatakan seseorang yang mengalami masa inkubasi akan mudah lolos dari pengecekan thermal scanner.

"Jadi pasiennya sehat-sehat saja, kalau pasiennya keluar dari bandara masih dalam fase inkubasi tidak menimbulkan gejala, tentu dia akan lolos thermal scanner karena kan dia nggak demam," kata dr Adityo seperti dikutip dari detik.com, Senin (27/1/2020).

Sementara Menteri Kesehatan Ma Xiaowei mengatakan pada hari Senin (27/01/20) dikutip dari South China Morning Post, bahwa kemampuan virus untuk menyebar semakin kuat.

Baca Juga: 10 Cara Mencegah Kegemukan Pada Anak, Saran Langsung Dari Pakar

Ma mengatakan, virus corona tetap bisa menyebar, walaupun pasien masih dalam tahap inkubasi, dan bahkan sebelum menunjukkan gejala. Namun kasus ini masih diteliti kebenarannya.

"Karena ini memang masih dipelajari terus, tapi memang beberapa ada infeksi virus yang diketahui iya, misalnya virus cacar. Virus cacar itu sebelum pasiennya demam, dua hari sebelum pasiennya demam itu dia sudah mulai menularkan.

Tapi masalah virus coronanya seperi apa (menular dalam masa inkubasi) saya belum bisa bilang dengan pasti. Cuma memang dari laporan-laporan yang ada, disinyalir bisa seperti itu," lanjut dr Adityo.

Baca Juga: Gagal Tumbuh Pada Anak Terjadi Karena Orangtua, Ini Cara Mencegahnya

Memang benar, China mengakui data-data dari virus corona 2019-nCoV ini masih belum lengkap dan perlu diteliti lebih lanjut. Sayangnya, korban terus berjatuhan.(*)

#berantasstunting