Find Us On Social Media :

Virus Corona Mengguncang Dunia, Pabrik Vaksin Satu Ini Nilai Sahamnya Melonjak Hingga 10,42 persen dan Mendapat Dana Segar Sebesar 56 Juta Dollar AS

Virus corona asal Wuhan China merebak, ada yang ditungkan.

GridHEALTH.id - Virus corona dari Wuhan China, hingga mengguncang dunia.

Bahkan bisa dibilang, virus corona membuat panik dan ketakutan masyarakat dunia.

Baca Juga: Mahasiswa Indonesia yang Ada di Wuhan Belum Bisa Dipulangkan, Orang Tua: Saya Diharap untuk Bersabar

Sampai-sampai, beberapa negara menutup jalan untuk para wisatawan asal China masuk ke negaranya.

Indonesia yang terbuka lebar untuk para pelancong dan pekerja asal China.

Karenanya sekarang banyak muncul berbagai pertanyaan.

Mengapa banyak sekali virus mematikan muncul dari China?

Baca Juga: Tiap Pasien Terinfeksi Menularkan Virus Corona pada 2-3 Orang Lainnya

Contoh SARS, Flu burung, awal kemunculannya di China.

Sekarang virus corona dari Wuhan, yang menurut Neil Ferguson, spesialis penyakit menular di Imperial College London, dilansir dari Straits Times, menyatakan jika sebanyak 4.000 orang di Wuhan sudah terinfeksi pada 18 Januari 2020.

Baca Juga: Stok Masker Menipis, Puluhan Warga Rela Antre Beli Masker Bedah Guna Cegah Virus Corona

Yang mengerikan, menurut Ferguson, rata-rata setiap kasus menularkan alias menginfeksi pada dua atau tiga orang lainnya.

Malah para peneliti di Britain's Lancaster University memperkirakan kota Wuhan sendiri, di mana wabah virus corona dimulai pada bulan Desember, akan memiliki sekitar 190.000 kasus infeksi pada 4 Februari 2020.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasannya Pasien Terduga Virus Corona Harus Diisolasi

Data dari kompas.com menyebutkan, hingga saat ini virus corona asal Wuhan, China, sudah menjanagkau 12 negara di berbagai belahan dunia, dan meninfeksi 1.300 orang dan membunuh 41 orang di China.

Seiring meluasnya dan merebaknya jangkaun infeksi virus corona yang berasal dari Wuhan, China, ini, mendorong perusahaan vaksin dunia untuk ikut ambil bagian mengambil langkah penanggulangan virus mematikan tersebut.

Baca Juga: Viral Wanita Meninggal di Bandara Soekarno Hatta Diduga Akibat Virus Corona, Pihak Bandara dan Petugas Kesehatan Angkat Bicara

Tak heran saham perusahaan farmasi yang memproduksi vaksin pun ikut terpengaruh menjadi postif.

Contoh, seperti dilansir Kompas.com dari MarketWatch, saham perusahaan vaksin Inovio Pharmaceuticals Inc atau INO mengalami lonjakan tajam hingga 10,42 persen pada penutupan perdagangan saham pada Jumat (24/1/2010).

Baca Juga: Semakin Mencekam, Menteri Kesehatan China Ma Xiaowei Akui Virus Corona Sudah Masuk 'Tahap Penting', Kemampuan Menyebar Virus Semakin Kuat

Bahkan volume perdagangan sahamnya ikut meningkat menjadi 12,3 juta saham.

Kondisi ini tentu spektakuler dibandingkan rata-rata saham yang diperdagangkan dalam sehari penuh selama 30 hari terakhir, yang mencatatkan perdagangan sekitar 1,4 juta saham.

Baca Juga: Viral Bawang Putih Untuk Mengatasi Infeksi Virus Corona dari Wuhan China, Dalam Kurun Waktu 2 Hari Pasien Sembuh

Untuk diketahui, melansir money.kompas.com (26/01) INO yang berbasis di Pennsylvania ini menyatakan menerima bantuan hibah hingga 9 juta dollar AS dari Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).

Dana hibah dari CEPI tersebut digunakan untuk riset pengembangan vaksin jenis baru untuk virus corona yang berasal dari Wuhan alias virus 2019-nCoV.

Baca Juga: 3 Kelompok Ini Perlu Waspada Karena Rentan Terkena Virus Corona

Hibah yang diperoleh INO tersebut merupakan bentuk kemitraan antara Inovio dengan CEPI.

Perusahaan vaksin tersebut diberikan suntikan dana hingga 56 juta dollar AS.

Suntikan dana segar sebesar itu tidak lain untuk pengembangan beberapa vaksin lain seperti vaksin MERS hingga demam Lassa, juga termasuk vaksin untuk mempercepat penyelesaian vaksin corona agar bisa diujicobakan ke manusia.

"Kami telah tertantang untuk melakukan ini lebih cepat," kata Joseph Kim, CEO Inovio Pharmaceuticals.

Kim menargetkan, perusahaannya sudah bisa mengetes vaksin corona pada manusia sebelum awal musim panas mendatang.

Baca Juga: Telan 82 Korban Jiwa, Pejabat Pemerintah Wuhan Dinyatakan Meninggal Dunia Akibat Virus Corona

Sebelumnya, masih dengan sokongan dana dari CEPI, perusahaan Inivio juga mempercepat uji coba vaksin virus zika ke manusia.

Hanya dalam waktu tujuh bulan. Ini diklaim Inovio sebagai pengembangan vaksin tercepat yang pernah dilakukan.

Baca Juga: Pemerintah China Berjibaku Atasi Virus Corona, Obat HIV/AIDS pun Ikut Dipakai Sebagai Alternatif Pengobatan

"Biasanya proses itu memakan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan vaksin di ketiga fase agar siap diujicobakan ke manusia. Dalam kasus wabah penyakit potensial, ada beberapa langkah dimana kita bisa mengambil jalan pintas," ujar Kim.

Analis dari Maxim Group, Jason McCarthy, mengatakan penunjukan Inovio untuk membuat vaksin corona karena perusahaan itu sebelumnya sukses mengembangkan vaksin MERS dan Zika.

Saham Inovio telah naik signifikan hingga 67 persen dalam tiga bulan terakhir, namun masih turun 23 persen selama 12 bulan terakhir.

Untuk kita ketahui bersama, sebelum ramai virus corona, China pernah digegerkan oleh SARS pada 2003-2004.

Baca Juga: 4 Cara Mengusir Kutu di Rumah, Wajib Dibasmi Karena Membawa Penyakit

Saat itu epidemi SARS disebabkan oleh kebiasaan orang China memakan hewan liar musang.

Kasus pertama SARS di dunia tercatat di Guangdong pada November 2002.

Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), SARS membunuh hampir 800 orang di dunia.

Tidak hanya itu saja, virus H5N1, flu burung juga muncul di China pada 1997.

Baca Juga: 4 Makanan Minuman Anti Racun Saat Keracunan, Segera Dikonsmsi Sebagai Langkah Pertolongan Pertama

Pertama kali terdeteksi pada angsa di Cina dan bermutasi ke manusia dari unggas yang terinfeksi.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah melakukan sidang apakah penyebaran virus corona ini bisa dikategorikan masuk sebagai situasi darurat.

Baca Juga: Hampir Seminggu Jadi Kota Mati Akibat Virus Corona, 93 Mahasiswa Indonesia yang Terjebak di Wuhan Hampir Kehabisan Stok Makanan

Karenanya penyebaran virus corona yang mengagetkan diawal 2020 ini harus menjadi perhatian dunia atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).(*)

#berantasstunting