Find Us On Social Media :

Banyak Pasien Terduga Kanker Enggan Dibiopsi, Padahal Ini Manfaatnya

Biopsi merupakan prosedur pengobatan kanker yang wajib dilakukan demi penegakan diagnosis kanker.

GridHEALTH.id - Riset Kesehatan Dasar Kemenkes tahun 2018 menunjukkan, prevalensi kanker di Indonesia mencapai 1,79% per 1.000 penduduk.

Baca Juga: Waspada, Pria Lebih Rentan Terkena Kanker Hati Karena Alasan Ini

Ini berarti kanker masih menjadi salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas terbanyak.

Bila salah seorang terduga kanker, bagian dari pengobatan yang lazim dilakukan adalah biopsi. 

Namun banyak pasien kanker yang menolak dilakukannya tahapan ini. Salah satunya terkait anggapan bahwa biopsi bisa memicu pertumbuhan sel kanker baru.

Sejatinya biopsi merupakan sebuah prosedur medis yang digunakan untuk mendeteksi ketidaknormalan pada jaringan tubuh dengan menggunakan mikroskop.

Prosedur ini dilakukan oleh dokter untuk mengetahui gambaran bentuk jaringan tubuh dan mendiagnosis penyakit tertentu, seperti kanker.

Baca Juga: Wabah Virus Corona Semakin Heboh, Pemerintah China Dituding Diam-diam Mengremasi Korban Tewas

Biopsi merupakan proses pengambilan jaringan sel untuk kemudian di tes di laboratorium oleh dokter patologi anatomi.

 

Untuk mengetahui penyebab suatu penyakit, dokter dapat mengambil sampel jaringan tubuh, seperti kulit, organ, atau benjolan di bagian tubuh tertentu.

Baca Juga: Risiko Kanker Pankreas Mengancam Mereka yang Kelebihan Berat Badan

Sampel tersebut dibawa ke laboratorium lalu diteliti di bawah mikroskop, gunanya untuk mengetahui kondisi kelainan secara spesifik.

Dengan biopsi, dokter bisa menentukan diagnosis yang pasti , selanjutnya dapat merekomendasikan jenis pengobatan yang tepat. 

Biopsi termasuk pada tata laksana awal penanganan kanker. Tujuannya untuk memastikan apakah tumor yang dimiliki seseorang sudah pada tahap kanker atau tidak.

Baca Juga: Jangan Takut Penyakit Kanker, Ini 4 Fakta Kanker yang Wajib Diketahui

"Biopsi itu wajib, tidak akan ada pengobatan tanpa biopsi (terlebih dahulu). Karena di bidang kedokteran manapun, jika tanpa hasil biopsi maka tidak bisa lanjut ke pengobatan," kata ahli hematologi onkologi medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, seperti dikutip dari Republika (30/1).

"Kalau tidak dilakukan biopsi mana kita tahu itu kanker apa, stadium berapa, penyebaran sudah ke mana saja dan lainnya. Maka dari itu biopsi penting dilakukan,"lanjut Ikhwan.

Baca Juga: Survei Membuktikan, Ternyata Milenial Sering Ketiduran di Tempat Kerja!

Ikhwan mengatakan, proses biopsi dilakukan dengan pembedahan. Jika setelah biopsi tidak segera dilanjutkan dengan langkah pengobatan memadai, maka dalam waktu dekat sel kanker malah bisa berkembang dan terjadi pemburukan kondisi. (*)