Find Us On Social Media :

Musisi Elton John Umumkan Terkena Sakit Walking Pneumonia, Apa Itu?

Musisi Elton John mengaku dirinya terkena penyakit walking pneumonia, sejenis pneumonia paling ringan tapi bisa membuat penderitanya kehilangan suara.

GridHEALTH.id - Musisi gaek Elton John belum lama ini tiba-tiba harus menghentikan konsernya karena kehilangan suara. Lewat Instagram, ia mengaku terserang walking pneumonia.

Baca Juga: Belum Ada Vaksin Untuk Pneumonia Asal Wuhan, Masyarakat Diminta Waspada

"Saya didiagnosis walking pneumonia hari ini," tulis Elton di Instagram. Video yang diunggah seorang fans menunjukkan Elton berdiri dari piano, lalu merentangkan tangan di tengah konsernya di Auckland, New Zealand. Ekspresinya tampak sedih saat dipandu meninggalkan panggung.

'Walking pneumonia'  terdengar seperti film horor science fiction. Tapi penyakit ini sebenarnya jenis pneumonia yang paling tidak menakutkan.

Saking ringannya, gejala pneumonia berjalan digambarkan hanya mirip pilek atau common cold dan biasanya jenis pneumonia ini juga tidak mengharuskan pasien untuk tinggal di rumah sakit.

Dikutip dari WebMD, banyak hal yang bisa menyebabkan penyakit ini, antara lain bakteri, virus, jamur, bahan kimia, dan makanan yang dihirup. Jenis bakteri yang menyerang disebut  Mycoplasma pneumoniae.

Siapa pun bisa mendapatkannya, termasuk anak-anak dan orang dewasa yang berusia di bawah 40 tahun.

Baca Juga: Kurangi Minyak di Wajah dengan Masker Campuran Kopi dan Lemon

Orang-orang yang tinggal dan bekerja di tempat-tempat ramai, seperti sekolah, asrama, barak militer, dan panti jompo, lebih mungkin terkena itu.

Di negara empat musim, walking pneumonia atau pneumonia berjalan biasanya muncul di akhir musim panas dan musim gugur. Tetapi infeksi dapat terjadi sepanjang tahun.

Baca Juga: 6 Jenis Makanan Alami Ampuh Menghilangkan Kram Otot dengan Cepat

Pneumonia berjalan menular, dalam arti bisa menyebar melalui bersin atau batuk. Tapi penyebarannya berjalan perlahan, kita bisa menularkan ke orang lain hingga 10 hari gejalanya baru muncul di orang yang ditularkan.

Gejala umumnya mulai 15 hingga 25 hari setelah kita terkena mikoplasma dan perlahan-lahan memburuk selama dua hingga empat hari.

Gejala yang mungkin muncul seperti nyeri dada saat kita menarik napas dalam-dalam, batuk yang mungkin datang dalam kejang hebat, gejala mirip flu ringan seperti demam dan kedinginan, sakit tenggorokan, sakit kepala dan kelelahan.

Beberapa orang dengan pneumonia berjalan mungkin juga mengalami infeksi telinga, anemia, atau ruam kulit.

Dokter akan membuat diagnosis setelah berbicara dengan pasien, kemudian melakukan pemeriksaan fisik.

Baca Juga: Terkena Asam Urat? Ini Diet yang Direkomendasikan Untuk Mengobati

Dokter mungkin juga meminta kita untuk melakukan rontgen dada dan tes darah. Ada tes darah yang dapat mengidentifikasi infeksi mikoplasma. Tetapi kalau peristiwanya bukan wabah, dokter biasanya mengesampingkan tes darah.

Banyak obat bebas yang digunakan untuk pilek dan flu bisa digunakan untuk meredakan, tapi  tidak menghilangkan semua gejala. Kita juga harus minum banyak cairan dan meluangkan waktu untuk beristirahat.

Baca Juga: Cinta Laura Hobi Pakai Lotion Anti Nyamuk, Ini Cara Pakai yang Aman

Pneumonia berjalan bisa terjadi lagi pada penderita yang sama, namun jika kita mendapatkannya lagi, mungkin lebih ringan daripada yang pertama kali.

Tidak ada vaksin untuk infeksi mikoplasma, jadi kita tidak dapat sepenuhnya mencegahnya. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, untuk mengurangi peluang mendapatkannya:

1. Olahraga, makan makanan yang seimbang, dan cukup tidur. Melakukan hal-hal ini akan membantu menjaga tubuh kita sehat dan lebih mampu melawan infeksi.

2. Cuci tangan sesering mungkin. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah penyebaran kuman.

Baca Juga: Mohon Sabar, WHO Mengatakan Vaksin Virus Corona Segera Diluncurkan 

3. Jangan merokok. Merokok merusak paru-paru, dan paru-paru yang rusak lebih mungkin terinfeksi.

4. Tutupi mulut dengan lengan baju saat batuk atau bersin, dan minta orang lain untuk melakukan hal yang sama. Batuk dan bersin adalah cara utama penyebaran infeksi ini. (*)

#berantasstunting