Find Us On Social Media :

Gawat, Giliran Wakil Presiden Iran Dikabarkan Terinfeksi Virus Corona

Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar dikabarkan positif terinfeksi virus corona, tiga hari setelah menterinya, Iraj Harirchi, tertular virus yang sama.

GridHEALTH.id - Penyebaran virus corona atau covid-19 di Iran nampaknya sudah sangat mengkhawatirkan.

Dimana tiga hari setelah salah satu menteri di negara tersebut positif virus corona, kali ini giliran Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar yang dilaporkan terjangkit virus yang sama.

Dalam keterangan di media lokal setempat, seperti dilansir Kompas.com (28/02/2020), Wapres bidang perempuan dan keluarga itu disebut menderita gejala flu ringan, dan tidak dirujuk ke rumah sakit.

Dia terkonfirmasi terinfeksi setelah sehari sebelumnya, dia terlihat tidak nyaman dan berkeringat ketika memberikan konferensi pers.

Sebelum Ebtekar, wakil menteri kesehatan sekaligus ketua satuan tugas anti-virus, Iraj Harirchi, lebih dahulu terkena virus tersebut.

Baca Juga: WHO Ingatkan Jangan Ada Satu Negarapun Klaim Bebas Corona, Sindir Indonesia?

Diketahui Sebelum menjabat sebagai Wakil Presiden Iran, Masoumeh Ebtekar dikenal sebagai juru bicara berbahasa Inggris "Mary".

Dia dikenal atas insiden penyekapan para diplomat AS di kedutaan besar Teheran, dan menyebabkan krisis diplomatik selama 444 hari pada 1979 silam.

Baca Juga: Deddy Corbuzier 5 Tahun Tak Sentuh Gula, Ini Manfaatnya Buat Tubuh

Sementara itu terkait penyebaran virus corona, Iran memang salah satu negara dengan kasus kematian terbesar akibat Covid-19, penyakit yang diakibatkan virus corona, di luar negara asalnya, Cina.

Dimana terdapat 26 korban meninggal dan 254 kasus penularan yang terkonfirmasi, dengan 106 di antaranya merupakan laporan infeksi baru.

Baca Juga: Bungkus Gorengan Pakai Kertas Koran Bikin Risiko Penyakit Kronis Jadi Dua Kali Lipat

Sekitar 10 % dari para penderita virus yang diyakini berasal dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan dilaporkan sudah meninggal.

Namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, tingginya angka kematian itu disebabkan karena gejala ringan yang tak segera ditangani.

Baca Juga: 4 Makanan Favorit Diet Ini Ternyata Baiknya Dimakan Malam Hari, Membuat Tidur Lebih Nyenyak

Sebagai upaya pencegahan, kantor berita IRNA melaporkan Teheran melarang semua warga asing yang berasal dari Cina untuk masuk.

Episentrum dari virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu berasal dari Qom. Kota suci Syiah yang saat ini tempat ibadahnya tetap dibuka meski terdapat imbauan agar ditutup.

Baca Juga: Air Rebusan Ubi Sukses Menurunkan Berat Badan, Ini Fakta Penelitiannya

Pemerintah Iran, dalam hal ini Presiden Hassan Rouhani, menyiratkan tidak akan mengarantina kota pusat penyebaran meski tren wabahnya tengah meningkat.

Namun, keberadaan virus yang mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) memutuskan menangguhkan shalat Jumat di Teheran maupun Qom.

Baca Juga: Seleb Doc dr Vito Jelaskan Penyakit Jantung yang Sebabkan Seseorang Mati Mendadak, Seperti Dialami Suami BCL

Juru bicara kementerian kesehatan, Kianush Jahanpur, meminta publik untuk menghindari "melakukan perjalanan yang tak diperlukan".

Selain itu, kementerian luar negeri Iran juga mengatakan bahwa 20.000 alat tes dan perlengkapan untuk memeriksa virus itu bakal dikirimkan dari Cina Jumat (28/2/2020).

Baca Juga: WHO Ingatkan Jangan Ada Satu Negarapun Klaim Bebas Corona, Sindir Indonesia?

 #berantasstunting

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Setelah Menteri, Wakil Presiden Iran Positif Terjangkit Virus Corona