Find Us On Social Media :

Suspect virus Corona, Ojek Online Ini Malah Kabur Saat Dikarantina

Diduga terinfeksi virus corona pengemudi ojek online ini malah kabur saat di karantina.

GridHEALTH.id - Demi menjaga penyebaran virus corona semakin parah, pasien suspect harus dikarantina di ruangan isolasi yang sudah di sediakan pihak rumah sakit.

Sayang pasien suspect virus corona di Batam, Riau justru dikabarkan kabur saat dikarantina.

Dimana pasien suspect virus corona yang kabur tersebut diketahui merupakan dua pengemudi ojek online alias Ojol.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Tjetjep Yudiana, Ojol tersebut awalnya meminta izin untuk mediasi dengan keluarganya.

"Pengakuannya kemarin dirinya ingin diskusi dengan keluarganya karena harus menjalani masa karantina selama 14 hari. Namun, sampai saat ini memang belum ada kembali lagi ke lokasi karantina," kata Tjetjep melalui telepon, Jumat (6/3/2020).

Baca Juga: Pasien Virus Corona Cuma Diinfus Tanpa Diberi Obat Sudah Tepat, Ini Alasan RSPI

Kendati demikian, Tjetjep telah meminta petugas kesehatan, baik Dinas Kesehatan Kepri maupun Batam, untuk melacak keberadaan ojek online tersebut agar mau kembali dikarantina.

Untuk ojek online yang satunya, sambung Tjetjep, sampai saat ini pihaknya belum berhasil melacak keberadaannya.

Sebab, yang bersangkutan dari awal memang tidak bisa ditemukan.

"Masih terus dilacak keberadaan keduanya. Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melacak keberadaan keduanya," terang Tjetjep.

Baca Juga: Studi: Wanita Diabetes Aman Menggunakan Kontrasepsi Hormonal

Diketahui sebelumnya, kedua Ojol tersebut sempat melakukan kontak langsung dengan seorang asisten rumah tangga berinisial CSS, yang saat ini dikarantina 14 hari kedepan karena suspect virus corona.

CSS sendiri diketahui bekerja dengan seorang warga Singapura yang positif terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Mau Tahu Seperti Apa dan Sebesar Apa Bayi dalam Kandungan di Usia Kehamilan 12 MInggu?

Meski mereka tidak mengalami gejala sakit seperti terkena virus corona, tapi karantina ini penting untuk memastikan kesehatan ketiganya.

"Mudah-mudahan saja hingga 14 gari ke depan kondisinya tetap sehat. Sebab, jika ada yang positif, kami akan kembali mengisolasi seluruhnya," harap Tjetjep.

Seperti dikatakan tadi diatas, prosedur yang harus disegerakan saat seseorang terinfeksi virus corona Covid-19 adalah memasukkanya ke ruang isolasi di sebuah rumah sakit.

Rumah sakit ini bukan sembarangan rumah sakit, namun rumah sakit yang telah disiapkan mempunyai ruang isolasi.

Baca Juga: Propolis Terbukti Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Lawan Covid-19

Namun seringkali orang membayangkan ruang isolasi sebagai ruang kedap udara, ketat, dan tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Padahal ternyata tidak seperti itu.

Ruang isolasi yang ada terlihat selayaknya ruang perawatan pada umumnya. Hal yang membedakan dengan ruang perawatan lain adalah kondisi di dalam ruang,misalnya, untuk pasien virus corona, penanganannya dibutuhkan isolasi bertekanan negatif.

Alat pengatur tekanan udara ini dinamakan magnehelic, yang besar tekanan yang diberikan sesuai dengan diagnosis dokter yang bertugas atau berjaga.

Baca Juga: 10 Khasiat Air Rebusan Daun Salam ini Sungguh Dahsyat, Mau Coba?

Di ruangan antara ini jugalah tempat siapa pun yang akan bertemu pasien, maupun itu dokter atau perawat, harus memakai alat pelindung diri (APD).

Pasien di ruangan ini juga tidak bisa sembarangan dijenguk, bahkan sebisa mungkin dihindari untuk dijenguk, demi mencegah baik si pasien atau penjenguk terkontaminasi atau mengontaminasi virus.

Begitu juga dengan perawat yang bertugas, haruslah satu orang untuk satu shift. Sementara jika bagian divisi lain ingin masuk, juga harus berdasarkan izin dari petugas maupun perawat itu sendiri.

Baca Juga: Bakar Lemak Cepat dan Kuatkan Jantung, Boxing Cocok bagi Wanita, Nana Mirdad Rutin Melakukannya

Dikutip dari laman Medline Plus, ruangan isolasi berfungsi untuk menciptakan penghalang interaksi antara pasien yang telah terinfeksi virus dengan orang lain yang belum terinfeksi.

Intinya, ruangan tersebut diciptakan untuk mencegah penyebaran virus semakin parah.(*)

Baca Juga: Jaga Massa Otot Sejak Dini Kunci Sukses Aktif dan Bugar di Massa Tua

 

 #berantasstunting