Lebih lanjut, Dr Zakiudin menekankan bahwa imunomodulator hanya boleh digunakan apabila seseorang, baik anak-anak atau dewasa mengalami gangguan kekebalan tubuh.
"Misalnya ketika anak sedang sakit, anak sakit-sakitan karena kurang kekebalan tubuh atau sehabis sakit berat itu ok. Tapi kalau anak sehat-sehat saja, jangan setiap hari," terangnya.
Baca Juga: 3 Cara Mudah Tingkatkan Sistem Imunitas Tubuh Untuk Melawan Penyakit
Sebaliknya, suplemen justru baik dikonsumsi ketika kita terjangkit infeksi.
"Kalau kekebalan tubuh normal dirangsang terus, seseorang akan tambah jadi alerginya. Nanti kekebalannya jadi berlebihan. Pokoknya imunomodulator itu bukan sebagai suplemen tetapi memang diperlukan di kala tubuh membutuhkannya seperti saat terkena infeksi," tambahnya.
Dilansir dari Live Well, Andrea Hansen, PA-C, seorang dokter penyakit dalam di Amerika Serikat juga mengatakan bahwa terlalu banyak mengonsumsi suplemen kekebalan tubuh dapat menyebabkan efek samping.
Baca Juga: Berita Kesehatan Demam: Air Kelapa Muda Pereda Demam yang Minim Efek Samping
"Vitamin B6, C dan E telah terbukti membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda," kata Hansen.