Find Us On Social Media :

Dokter; Jangan Kebanyakan Baca Informasi Corona Covid-19 di Media Sosial, Jika Tak Ingin Alami Gejala Terinfeksi

Dr. Andri,SpKJ,FACLP

GridHealth.id - Tak disadari kadang kala kita merasa seperti tubuh tiba-tiba saja mengalami nyeri, rasa gatal di tenggorokan, dan merasa sedikit meriang walaupun suhu tubuh normal.

Hati-hati itu bisa saja timbul akibat merasa cemas setelah melihat informasi terkait Covid-19.

Baca Juga: Hadapi Lonjakan Virus Corona, Maruf Amin Mohon MUI Siapkan Fatwa Tenaga Medis Tak Perlu Wudhu Untuk Salat

Menurut dr. Andri,SpKJ,FACLP, seorang dokter spesialis kedokteran jiwa, mengatakan bahwa itu merupakan reaksi psikosomatik tubuh.

Lebih lanjut, melalui akun Twitter pribadinya, dr Andri menjelaskan bahwa hal jika mengalami gejala-gejala tersebut di tengah wabah Covid-19 adalah yang wajar.

Umumnya, psikosomatik merupakan suatu kondisi atau gangguan yang melibatkan pikiran dan tubuh, sehingga menimbulkan keluhan fisik.

Baca Juga: Tidak Indahkan Himbauan Pemerintah Ria Ricis Dilabrak Tetangganya Sendiri, Ternyata Ngeyel Diancam Dilaporkan ke Polisi

Menurut dr Andri, hal yang membuat reaksi ini bisa timbul adalah kecemasan akibat paparan informasi Covid-19 yang terus menerus.

etika seseorang cemas atau takut, mereka bisa saja mengalami beberapa gejala, seperti getaran, mual, berkeringat, mulut kering, sakit kepala, nyeri dada, palpitasi, detak jantung meningkat, dan tingkat pernapasan yang meningkat.

Lebih lanjut, gejala fisik itu disebabkan oleh peningkatan aktivitas impuls saraf yang dikirim dari otak seseorang ke berbagai bagian tubuh mereka, serta pelepasan adrenalin ke dalam aliran darah seseorang ketika mereka cemas.

Hal ini senada dengan dr Andri yang menerangkan

Dokter jiwa yang saat ini berpraktek di Rumah Sakit Omni Alam Sutera itu juga menuliskan cara untuk mengurangi gejala psikosomatik yaitu dengan mengurangi dan membatasi informasi Covid-19 dan melakukan hobi yang digemari.

ini. Lakukan hal lain selain browsing, lakukan hobi yg menyenangkan&sebarkan optimisme kita bisa lewati semua ini"

Cognitive Behavior Therapy (CBT).

Terapi ini membantu pasien mempelajari cara-cara baru untuk mengatasi dan memecahkan masalah mereka saat mereka mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang kondisi atau keadaan mereka.

Baca Juga: Aa Gym, Rachel Vennya, dan Atta Halilintar Turun Langsung Hadapi Corona

Dengan mengikuti terapi CBT, pasien juga akan belajar untuk menetapkan tujuan hidup yang realistis dan mengidentifikasi serta mengubah perilaku atau pikiran yang memiliki efek negatif pada kehidupan mereka.

Tak hanya itu, Centers for Disease Control and Prevention juga menyarankan beberapa hal yang bisa dilakukan agar kita tidak mudah merasa stres dan cemas berlebihan dalam menghadapi pandemi Covid-19, sehingga gejala-gejala akibat psikosomatik tidak timbul.

Baca Juga: Kabar Baik, Mahasiswa Pasien Covid-19 di Malang Telah Dinyatakan Sembuh

- Beristirahat dari menonton, membaca, atau mendengarkan berita, termasuk media sosial. Mendengar tentang pandemi itu berulang kali bisa membuat kesal dan stres.

- Jaga tubuh. Ambil napas dalam-dalam, regangkan, atau renungkan ikon eksternal. Cobalah untuk makan makanan yang sehat dan seimbang, berolahraga secara teratur, banyak tidur, dan hindari alkohol dan obat-obatan dari luar.

Baca Juga: Tetap Sehat di Tengah Wabah Covid-19, Salah Satu Caranya Minum Susu

- Luangkan waktu untuk bersantai. Coba lakukan beberapa aktivitas lain yang disukai.

- Terhubung dengan orang lain. Berbicaralah dengan orang yang dipercayai tentang kekhawatiran perasaan yang dialami.(*)

 #berantasstunting #HadapiCrona