GridHEALTH.id - Baru-baru ini, China kembali digegerkan akan adanya virus lama yang kembali menyerang, yaitu Hantavirus.
Ditengah pandemi corona yang telah menjangkit di China sejak akhir tahun 2019, kini Hantavirus datang lagi hingga menewaskan seorang pria.
Baca Juga: Tak Ada Obat dan Vaksinnya, China Kembali Digegerkan dengan Hantavirus Ditengah Pandemi Virus Corona
Dilansir dari Twitter resmi Global Times, seorang pria meninggal dalam bus saat perjalanan pulang kerja akibat Hantavirus.
Melansir laman Centers for Disease Control and Prevention, Hantavirus atau Hantavirus pulmonary syndrome (HPS) adalah keluarga virus yang menyebar melalui kotoran atau gigitan tikus dan rodensia (hewan pengerat) yang dapat menyebabkan beragam sindrom penyakit pada orang di seluruh dunia.
Tikus menumpahkan virus dalam urine, kotoran, dan air liur mereka.
Melihat hal ini, lantas adakah perbedaan Hantavirus dengan leptospirosis?
Seperti diketahui, penyakit leptospirosis kerap kali menyerang Tanah Air di tengah bencana banjir.
Sama halnya dengan Hantavirus, leptospirosis juga bermula dari gigitan tikus.
Menurut penelitian yang dilakukan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit, Salatiga di tahun 2017 menjelaskan perbedaan Hantavirus dengan leptispirosis.
Baca Juga: Ada Satu Wilayah di Jakarta yang Bebas dari Kasus Infeksi Corona Covid-19
Penyebab leptospirosis adalah bakteri dari genus Leptospira sp yang mencakup 9 spesies patogen (Leptospira interrogans, L. kirschneri, L. kmetyi, L. borgpetersenii, L. santarosai, L. noguchii, L. weilii, L. alexanderi, dan L. alstoni) dan 5 spesies antara (L. inadai, L. broomii, L. fainei, L. wolffii, dan L. licerasiae).
Transmisi infeksi Leptospira ke manusia dapat melalui berbagai cara, yang tersering adalah melalui kontak dengan air atau tanah yang tercemar bakteri Leptospira sp.
Selain melalui kulit atau mukosa, infeksi Leptospira bisa juga masuk melalui konjungtiva (mata merah).
Sementara, infeksi hantavirus disebabkan oleh virus dari genus Hantavirus anggota famili Bunyaviridae.
Hantavirus merupakan virus RNA, berbentuk bulat, mempunyai kapsul dan terdiri dari tiga segmen yaitu segmen S, M, dan L.
Baca Juga: 17 Hari Lalu Bertemu Idris Elba, Pebalap Lewis Hamilton Tolak Lakukan Tes Corona, Kenapa?
Segmen S (1,7-2,0 kb) mengkode protein nukleokapsid (N), segmen M (3.6 kb) mengkode protein prekusor glikoprotein dari dua glioprotein virus (G1 dan G2) dan segmen L (6,5 kb) mengkode enzim RNA polymerase.
Berbeda dengan genus lain dari Famili Bunyaviridae, Hantavirus tidak ditularkan oleh arthropoda tetapi oleh hewan pengerat terutama dari famili Cricetidae (hamster) dan Muridae (tikus), meskipun insektivora dan kelelawar juga telah dilaporkan.
Adapun perbedaan leptospirosis dan Hantavirus yaitu:
Baca Juga: Jangan Salah, Banyak Minum Bukan Untuk Membunuh Virus Corona, Namun Bantu Imunitas Tubuh
- Bakteri Leptospira sp penyebab leptospirosis masuk ke tubuh manusia melalui kulit yang lecet atau luka dan mukosa, disebutkan bahwa penularan leptospirosis dapat melalui kontak dengan kulit sehat (intak) terutama bila kontak lama dengan air.
- Hantavirus yang menyebabkan penyakit pada manusia ditularkan melalui udara yang terkontaminasi dengan air liur, urine atau feses hewan reservoir (pembawa virus).
Infeksi hantavirus memperlihatkan dua macam manifestasi penyakit yaitu demam berdarah dengan sindrom renal (Haemorrhagic Fever With Renal Syndrome HFRS) dan hantavirus dengan sindrom pernapasan (Hantavirus Pulmonary Syndrome HPS).
Baca Juga: Tak Ada Obat dan Vaksinnya, China Kembali Digegerkan dengan Hantavirus Ditengah Pandemi Virus Corona
Kasus HFRS banyak ditemukan di Asia sedangkan HPS ditemukan di Amerika Utara dan Amerika Selatan.
Tikus got R. norvegicus adalah salah satu spesies tikus yang menimbulkan ancaman kesehatan bagi manusia.
Tikus got R. norvegicus diketahui sebagai penampung (reservoir) virus, bakteri, riketsia, dan cacing penyebab zoonosis termasuk leptospirosis dan Hantavirus.
Namun, tikus got R. norvegicus bukan spesies asli Indonesia, tikus ini masuk ke Indonesia dan menyebar ke seluruh dunia melalui jalur perdagangan.
Baca Juga: Ada Satu Wilayah di Jakarta yang Bebas dari Kasus Infeksi Corona Covid-19
Meski tergolong jarang ditemukan di Indonesia, namun Hantavirus tercatat pernah muncul sejak tahun 2002 di Maumere, NTT; Kota Serang, Banten pada tahun 2009; dan di Kepulauan Seribu pada tahun 2013.
Melihat kasus Hantavirus yang kini menjadi trending topic, masyarakat Indonesia berharap agar infeksi virus ini tak menyebar luas ke berbagai negara seperti virus corona (Covid-19). (*)
#hadapicorona #berantasstunting