GridHEALTH.id - Bagi kita orang awam dalam masa pandemi ini, dengan diam di rumah sudah membantu memutus rantai infeksi virus corona Covid-19.
Tapi bagi tim medis, dokter dalam hal ini, diam di rumah sama dengan bencana bagi umat manusia.
Baca Juga: Milenial Jangan Kepedean, Meski Terlihat Sehat Tanpa Gejala, Ternyata BisaJadi Pembawa Virus Corona
Karenanya siap tidak siap, dibawah sumpah dokter, para dokter harus tetap merangsek ke medan laga, yaitu rumah sakit dan ruang isolasi untuk merawat dan mengobati pasien corona.
Sedihnya di zaman serba maju ini ada saja yang tidak berpikiran jernih, dan membaca berita juga informasi mengenai corona serampangan dari sumber yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Akhirnya tenga medis juga menjadi korban.
Asal tahu saja, sudah ada kejadian tenaga medis yang dikucilkan di tempat tinggalnya, karena tetangganya takut terinfeksi.
Malah ada juga tenaga medis yang diusir dari kontrakannya, kost-nya.
Sedihnya ada juga yang anak-anaknya menjadi korban bully hanya karena orangtuanya menjadi tenaga medis merawat pasien infeksi corona.
Baca Juga: Diare , Gejala Lain Positif Virus Corona yang Perlu Diwaspadai
Lengkapnya silahkan simak DI SINI.
Padahal tanpa mereka, tenaga medis, siapa yang sanggup dan berani maju ke medan laga, di rumah sakit, di ruang isolasi, di NICU, juga di IGD.
Asal tahu saja, mereka pun tersiksa dan mereka pun takut.
Tak jarang mereka menangis karena tersiksa dengan baju APD yang gerahnya minta ampu dan berat, lelah karena banyaknya pasien terinfeksi yang harus mereka tangani, juga takut karena mereka juga manusia.
Baca Juga: Fakta Berkumur Dengan Air Garam Atau Cuka Bisa Menyembuhkan Covid-19?
Mereka sama seperti kita punya rasa takut, punya keluarga yang harus ditinggalkannya di rumah.
Hal itu pula yang diakui oleh seorang dokter spesialias paru dan pernapasan, yang sedang menanti kelahiran buah hatinya di tengah pandemi corona.
Sementara dirinya berada di rumah sakit dengan pasien infeksi corona.
Baca Juga: Ibunda Jokowi Meninggal Dunia dan Fakta Kanker yang Sulit Untuk Sembuh
Melalui akun Instagram, @aigozali06, dokter yang tertulis bernama Ai Gozali, MD ini menuliskan curahan hatinya selama menangani pasien Covid-19.
Dalam keterangan di akun Instagramnya, ia adalah seorang dokter spesialis paru dan pernapasan.
Melalui unggahan terakhrinya, Gozali memperlihatkan potretnya menggunakan ADP lengkap.
Dalam caption, mulanya ia menuliskan soal ketakutannya berada di garda depan untuk menangani pasien Covid-19.
Baca Juga: IDI Desak Indonesia Harus Lockdown, Jokowi: 'Setiap Negara Berbeda-beda'
Katanya, ia takut karena setiap hari akan bertemu pasien dengan kondisi kesehatan yang tak bisa diperkirakan.
Lalu ia juga takut, bagaimana jika ia tertular Covid-19. Jika tak tertular, ia takut menjadi sosok pembawa virus corona.
Padahal, saat itu istrinya sedang hamil anak mereka.
Tak sampai di situ, Gozali juga bercerita bagaimana perasaannya saat ini, menangani pasien yang terinfeksi virus corona.
"Kalau kalian pikir kalian tau apa yang kami rasakan, percayalah kalian ga akan tau. Sama seperti waktu gw liat video2 staf medis di Wuhan overwhelmed sama keadaan ini, gw pikir gw udah cukup tau perasaan takut mereka.Sampai gw ngerasain sendiri," tulisnya.
Ia juga menuliskan beberapa permohonan pada warganet dan masyarakat luas, salah satunya untuk tetap di rumah dan jangan bepergian jika tak mendesak hingga rajin mencuci tangan.
Baca Juga: Ibunda Jokowi Meninggal Dunia di Usia 77 Tahun, Sempat Jalani Tindakan Operasi 2 Tahun Lalu
"Gw bilang gini bukan untuk nakutin, tapi untuk minta bantuan. Dari hati gw yang paling dalam gw bener2 minta bantuan:1. Doakan kami para staf medis2. Jangan pernah sentuh muka sebelum cuci tangan2. Gw mohon mohon mohon banget ga usah keluar rumah dulu kalau ga penting2 banget, apalagi keluar kota. Demi membantu memutus rantai penularan," tulisnya lagi.
Ia berharap jika masyarakat mau mengikuti anjuran pemerintah, semoga wabah ini segera berakhir.
Penutup, Gozali kembali memohon pada masyarakat untuk membantu petugas medis dengan mengikuti berbagai anjuran pemerintah seperti social distancing, bekerja dari rumah hingga menjaga kesehatan dan kebersihan.
"Kalian ga perlu merasakan yang kami rasakan tapi tolong bantu kami.Tolong (emoticon tangan memohon), Hanya kepada Allah kita memohon perlindungan," tutupnya.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona