Find Us On Social Media :

Jangan Takut Merawat Pasien Covid-19 di Rumah, Ikuti Prosedur WHO Ini

Apabila kapasitas perawatan dan sumber medis di rumah sakit tidak mencukupi, WHO merekomendasikan para pasien dengan gejala ringan

GridHEALTH.id - Kita sering mendengar bahwa pasien suspek Covid-19 tidak dapat dirawat di rumah sakit, terkadang bukan karena pihak rumah sakit menolak, tetapi lebih sering karena rumah sakit penuh, alias tidak ada kamar lagi. 

Apabila kapasitas perawatan dan sumber medis tidak mencukupi, WHO merekomendasikan para pasien dengan gejala ringan (demam berlevel rendah, batuk, bersin, dan radang tenggorokan asimptomatik)/

Dan tidak ada penyakit kronis lainnya (seperti penyakit paru, penyakit jantung, gagal ginjal, atau penyakit imun) dapat dikarantina di rumah.

ZHOU, W. & ZHONG, N dalam bukunya, The Coronavirus Prevention Handbook: 101 Science-Based Tips That Could Save Your Life menulis, bila kita atau anggota rumah tangga terkena COVID-19 tetapi tidak dapat dirawat di fasilitas kesehatan atau RS, maka berikut ini tindakan perawatan di rumah;

A. berdasarkan kondisi bahwa orang tersebut sehat namun melakukan kontak dengan orang sakit Covid-19;

1. Karantina di rumah selama 14 hari

2. Melakukan pisah alat makan

3. Ruangan non AC

4. Bersihkan tiap hari: ruangan, sprei, dan pakaian

Baca Juga: Jadi Andalan Hadapi Virus Corona, Ini Kesalahan Mencuci Tangan yang Sering Dilakukan

Baca Juga: Hadapi Virus Corona, Jokowi Tetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB), Apa Itu?

5. Sediakan hand rub dan alkohol minimum 75% untuk membersihkan benda-benda di rumah

6. Menjaga jarak fisik, minimum 2 meter

B. Tertular, tetapi tetap sehat karena antibodi cepat melawan dan langsung sembuh;

Lakukan sama dengan 6 langkah di atas

C. Tertular, namun terlihat sehat. Virus tinggal di dalam tubuh, tetapi tidak menimbulkan sakit dan disebut carrier/pembawa. Ini biasanya adalah kelompok orang muda, dan merupakan kelompok penular terbesar;

Lakukan sama dengan 6 langkah di atas

D. Tertular dan sakit ringan (seperti flu biasa, pegal-pegal, pusing). Ini juga merupakan kelompok penular terbesar);

1. Isolasi di rumah dilanjutkan dengan karantina di rumah selama 14 hari

2. Anggota keluarga ikut melakukan karantina di rumah

3. Batasi jumlah orang yang merawat pasien

4. Tunjuk orang yang dalam kesehatan baik dan tidak memiliki penyakit kronis

5. Hindari kunjungan menengok yang sakit oleh orang lain

6. Batasi pergerakan pasien, minimalkan area yang digunakan bersama (dapur, kamar mandi, dll)

7. Melakukan pisah alat makan

8. Tempatkan di ruangan non AC, sering buka jendela

9. Bersihkan tiap hari dengan desinfektan alcohol 75%: ruangan, kamar mandi, dapur, dll

10. Cuci tiap hari dengan deterjen: sprei dan pakaian.

11. Beri Vitamin C 1.000 mg dan vitamin D3 25 mg

Baca Juga: 7 Cara Praktis dan Hemat Ini Untuk Menangkal Keriput di Wajah

Baca Juga: Ini Akibatnya Kalau Membiarkan Gigi Berlubang Tak Segera Diobati

 

12. Pastikan kecukupan asupan cairan: cairan yang manis (sukrosa) atau air jahe diberi gula merah.

13. Sediakan hand rub untuk membersihkaan tangan.

14. Menjaga jarak fisik, minimum 2 meter

E. Tertular dan sakit berat (batuk, demam, diare, sesak napas) lalu sembuh

Sama dengan 14 langkah di atas, tambahkan;

1. Paracetamol 500 mg

2.  Oksigen kaleng (wajib orang tua/lansia)

3. Ventoline oral (wajib orang tua/lansia)

 

Lalu bagaimana cara merawat pasien Covid-19 di rumah? WHO memberikan panduan dalam buklet; Home Care For Patients with COVID-19 Presenting With Mild Symptoms and Management of Their Contacts:

1. Kenakan masker yang pas dengan wajah saat berada di kamar yang sama dengan pasien.

Hindari menyentuh atau mengatur masker dengan tangan yang tidak bersih. Ganti masker segera saat terkontaminasi. Cuci tangan setelah melepas masker.

2. Cuci tangan setelah melakukan kontak langsung dengan pasien, atau setelah memasuki atau keluar dari ruang isolasi pasien.

Cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah pergi ke toilet, dan ketika tangan terlihat kotor.

 

Baca Juga: Nyeri Punggung Saat Hamil? Mungkin Akibat Posisi Tidur Tidak Tepat

Baca Juga: Minum Obat Tanpa Air Seperti Pil, Benarkah Mengganggu Efektivitasnya?

 

Jika tangan tidak tampak kotor, bersihkan dengan pembersih tangan/hand-sanitizer; jika tangan tampak kotor, cuci dengan sabun dan air.

3. Pakailah sarung tangan sekali pakai saat membersihkan mulut dan saluran pernapasan pasien serta untuk menangani kotoran dan urine pasien. Jangan membuang sarung tangan dengan sembarangan.

4. Hindari kontak langsung dengan pasien atau barang-barang yang terkontaminasi oleh pasien (sikat gigi, peralatan makan, makanan, minuman, handuk, sprei, dll). Cuci piring dengan deterjen atau buang setelah digunakan.

5. Pakailah sarung tangan sekali pakai dan pakaian pelindung (seperti celemek plastik) sebelum membersihkan dan menyentuh pakaian, alas tidur dan permukaan benda yang terkontaminasi oleh sekresi manusia. Cuci tangan sebelum mengenakan sarung tangan dan setelah melepasnya.

6. Pasien perlu tetap berhubungan dengan professional medis sampai pulih total.

Sedangkan Center for Disease Control and Prevention memberikan definisi dan perbedaan antara karantina di rumah dan isolasi di rumah;

Karantina di rumah:

1. Berlaku untuk kelompok dan anggota rumah tangga yang melakukan kontak dengan kasus Covid-19

2. Berlaku untuk orang yang pernah berada atau singgah di negara, wilayah, atau kota yang memiliki kasus Covid-19.

Baca Juga: Hindari Dampak Interaksi Obat dan Makanan, Minum Obat Ada Aturannya

Baca Juga: Tes Analisis Sperma, Tes yang Membantu Pria Mengatasi Infertilitas

 

Isolasi di rumah:

1. Berlaku untuk orang dengan gejala serius Covid-19 (flu biasa, pegal-pegal, pusing)

2. Berlaku untuk orang dengan gejala infeksi pernafasan dan sedang mengunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk Covid-19.

3. Berlaku untuk orang yang telah dikonfirmasi dengan Covid-19, tetapi tidak perlu dirawat inap di rumah sakit. (*)

#berantasstunting #hadapicorona