GridHEALTH.id – Di awal bulan April, saat banyak pihak meneriakan lockdown hingga karantina wilayah ataupun lokal untuk mengatasi wabah virus corona Covid-19 di Indonesia.
Dini hari saat bulan berganti dari Maret ke April, tepatnya pada pukul 00.54, 1 April 2020, seorang tim medis menuliskan isi hatinya untuk dibaca publik.
Dia adalah seorang dokter ahli paru.
Baca Juga: Khawatir Narapidana Terinfeksi Virus Corona , Menkumham Putuskan Bebas Penjara
Dirinya menceritkan mengenai kesedihan yang dialaminya, karena baru ditinggal meninggal dunia oleh temannya.
Dirinya menuliskan jika temannya itu seorang nakes alias tenaga kesehatan.
Dalam tulisannya di Facebook, dokter yang mengaku bernam lengkap Dr Eva sridiana SpP, memperlhatkan dua foto hasil rontgen paru-paru alias X-ray.
Menurutnya dua foto hasil rotgen paru-paru ini milik temannya, seorang Nakes yang telah meninggal dunia.
Baca Juga: Belum Perlu Lockdown, Jokowi Pilih Tetapkan Status Darurat Kesehatan Masyarakat
Almarhum adalah pasien PDP Covid-19.
Yang mencengangkan adalah, kedua foto hasil rontgen paru tersebut diambil hanya selang satu hari.
“Ini adalah Foto seorang pasien PDP Covid-19..seorang nakes Jarak antara dua Foto hanya satu hari..,” tulis Eva di beranda Facebooknya.
Lalu Eva mengajak semua yang membaca tulisannya itu untuk melihat hasil foto rontgen paru-paru temannya itu.
Baca Juga: Gaji Cleaning Service RSUD Banten Dinaikan 5 Juta, Tapi Pilh Resign Karena Takut Terinfeksi Corona
“Lihat perubahannya yg drastis dalam satu hari.. Infiltrat mulai dari Perifer dan bilateral,” sambung Eva.
Untuk diketahui, melansir glosarium.org, infiltrat adalah gambaran densitas paru yang abnormal, yang umumnya berbentuk bercak-bercak atau titik-titik kecil dengan densitas sedang dan batas tidak tegas.
Baca Juga: Hanya Tambahkan 2 Sendok Minyak Sayur Pada Gizi 1000 Hari Pertama Hindarkan Anak Dari Stunting
Baca Juga: Jokowi Rencanakan Darurat Sipil usai Didesak Lakukan Lockdown, Ini Arti dan Risikonya
Eva pun menambahkan, “Dalam sehari saja pejuang kesehatan ini sudah menghembuskan nafasnya.. Semoga almarhum husnul khotimah.. keluarga diberi kesabaran, kemudahan dan keikhlasan.. Aamiin ya Allah..”
Jadi di sini Eva ingin memperlhatkan kepada kita semua jika wabah virus Covid-19 ini tidak bisa dianggap remeh dan main-main.
Para tenaga medis yang ada di garis depan pertahanan negara Hadapi Corona saat ini paling berisiko.
Baca Juga: Jokowi Rencanakan Darurat Sipil usai Didesak Lakukan Lockdown, Ini Arti dan Risikonya
Hanya berselang satu hari saja, penurunan kesehatan atau kondisi kesehatan seorang yang masih berstatus PDP sudah sedemikian gawat dan agresifnya, sehingga nyawanya tak tertolong.
Karenanya Eva berpesan kepada seluruh tenaga medis yang ada di garda depan Hadapi Corona untuk Indonesia tidak gegabah.
Walau pasien infeksi virus corona Covid-19 bisa disembuhkan.
“Pesan saya..
Mohon saudara saya yg berada di garda depan Wabah ini.. Walau kata pak Jokowi di Tv CNN.. lebih dari 94 % pasien Covid-19 bisa disembuhkan..dan Data dunia mengatakan 80% orang yg terjangkit Covid-19 terlihat sehat tanpa gejala..,” tulisnya.
Baca Juga: Aduh, Perawat kok Share Foto Korban Meninggal karena Covid-19 di Sosial Media
Eva lalu berpesan kepada semua tenaga medis, juga kepada kita semua masyarakat untuk tetap waspada, jaga diri, utamakan keselamatan, ingat keluarga menanti.
“Tetap waspada..jaga diri Utamakan keselamatan.. Ingat keluarga menanti..,” tuturnya dalam tulisan.
Intinya Eva menyampaikan, jangan sampai tenaga medis masuk dalam daftar korban wabah.
Tapi tenaga medis tidak boleh lari dari situasi ini.
Baca Juga: Jangan Takut Merawat Pasien Covid-19 di Rumah, Ikuti Prosedur WHO Ini
Baca Juga: Perkembangan Penyebaran Covid-19 di Asia Tenggara, Malaysia Terbanyak Indonesia Urutan 4
“Jangan sampai kita masuk daftar korban wabah..
Lebih baik berhati-hati daripada lengah Namun jangan lari..bersama kita hadapi wabah
Salam sehat, Salam Indonesia
Dr Eva sridiana SpP,” tulisnya menutup unggahannya.
Berikut capture unggahan asli Eva;
Baca Juga: Pasar Wuhan yang Santer Diberitakan Sebabkan Penularan Virus Corona Beroperasi Kembali
(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona