Profesor Andre van der Merwe, kepala departemen urologi Universitas Stellenbosch dan dokter utama pada operasi ini, mengatakan ia sebelumnya memprediksi bahwa butuh dua tahun setelah operasi bagi pasien sebelum pasien dapat menjalankan fungsi organ barunya secara sempurna. "Kami sangat terkejut dengan betapa cepatnya (pasien) sembuh," ujar van der Merwe.
Menurut Universitas Stellenbosch, sudah ada sembilan pasien lagi yang sedang menanti donor untuk transplantasi penis.
Cerita lainnya mengenai cangkok penis datang dari China.
Seorang pria di China menjalani tranplantasi pada 2005. Operasi tersebut pada awalnya tampak sukses.
Tapi menurut dokter, pria itu kemudian meminta penis barunya dilepaskan karena masalah psikologis yang ia alami dengan isterinya.
Menurut sumber lain, melansir iraniansurgery.com, kejadian transplantasi penis di China itu pertama kali dilakukan pada bulan September 2006 di sebuah rumah sakit militer di Guangzhou, Cina.
Pasien, seorang pria berusia 44 tahun, mengalami kehilangan sebagian besar penisnya karena kecelakaan.
Penis yang ditransplantasikan berasal dari seorang pria berusia 22 tahun yang mati otak.