Find Us On Social Media :

Berpuasa Ramadan Saat Pandemi Virus Corona, Gizi Seimbang Kunci Hindari Infeksi

Menjalankan puasa di bulan Ramadan yang perlu diperhatikan adalah pemenuhan gizi seimbang saat sahur dan berbuka.

 

GridHEALTH.id - Ibadah puasa Ramadan di tahun 2020 ini mungkin akan dijalani umat muslim dengan keprihatinan. Diperkirakan akan dijalani di saat masih berlangsung masa pandemi virus corona (covid-19).

Dr. Tan Shot Yen,M.hum mengingatkan tidak masalah puasa saat pandemi asal tidak mencoba menghampiri virus seperti sebisa mungkin berada di rumah saja.

"Semakin sering keluar rumah, risiko tertular dan muatan virus yang nempel makin membludak," ungkap dr. Tan dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (10/4/2020).

Kemudian untuk memastikan tubuh bugar saat menjalankan puasa saat pandemi, yang penting pertama adalah memastikan kualitas makaman yang dikonsumsi saat sahur maupun saat berbuka.

Hindari makanan yang tinggi gula, garam, lemak yang bisa membuat tubuh terasa lemah dan pastikan juga minum yang cukup untuk hidrasi tubuh selama puasa.

Dokter Tan juga mengingatkan, selama puasa saat pandemi corona jaga juga kebugaran tubuh dengan tetap melakukan aktivitas fisik dan istirahat yang cukup.

Baca Juga: Makan Cokelat Hitam, Cara yang Menyenangkan untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Melawan Virus Corona

Baca Juga: Uban Muncul di Usia Muda, Waspadai Kemungkinan Penyakit Ini

"Kebugaran tubuh karena olah raga dan aktif bergerak. Cukup tidur, kualitas tidur juga baik," pungkas dr. Tan.

Sementara itu, dokter spesialis gizi klinik Dr. Tirta Prawita Sari membagikan anjuran saat berpuasa di tengah pandemi virus corona Covid-19.

Ia mengatakan asupan gizi bagi orang yang berpuasa di tengah pandemi sama dengan anjuran gizi seimbang.

“Asupan gizi sama saja, karena anjuran dietnya kan gizi seimbang. Jadi kalau sebelum pandemi sudah makan gizi seimbang, pada saat pandemi juga makan gizi seimbang. Perubahan asupan gizi hanya terjadi kalau tubuh kita mendapatkan pemicu dari luar,” ujarnya dikutip dari Liputan 6 (1/4/2020).

 

Pemicu dari luar dapat berupa infeksi, luka, baik infeksi corona COVID-19 maupun penyakit lainnya. “Kalau tubuh kita sehat, tidak ada infeksi, tidak ada luka, maka kebutuhan kita sama saja. Tidak perlu ada perbedaan.”

Dokter Tirta menambahkan, tidak ada anjuran khusus untuk menghadapi puasa kali ini. Hal terpenting adalah menjaga tubuh agar tidak terinfeksi.

“Kebersihan diri harus dijaga, jangan keluar, jangan lupa cuci tangan, jadi tubuh kita tidak usah berlebihan kalau tidak ada pemicu dari luar, kalau ada pemicu baru minum tambahan. Makan yang baik ikuti anjuran gizi seimbang itu cukup.”

Baca Juga: 2 Alasan Mengapa China Selalu Dituding Menjadi Sumber Penyakit Infeksi Penyebab Wabah Global

 

Baca Juga: Aritmia, Gangguan Irama Jantung yang Jarang Disadari Gejalanya, Padahal Bisa Berujung Maut

 

Dokter Tirta juga memberi anjuran puasa bagi orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Menurutnya ODP boleh puasa selama tidak ada gejala dan tidak memiliki kebutuhan untuk meminum obat secara rutin.

Sedang, PDP dianjurkan untuk tidak berpuasa dulu mengingat asupan obat harus dikonsumsi secara rutin. “Prinsipnya sesuai kebutuhan saja, kalau ada obat yang perlu diminum ya tidak puasa.”

Baca Juga: Masker Putih Telur Untuk Wajah Glowing dan Bebas Kerutan, Tapi Bisa Timbulkan Alergi! 

Baca Juga: Studi: Orang Indonesia Lambat Alami Penuaan Dibanding Eropa & Amerika

Tirta juga berpesan bagi masyarakat Indonesia yang akan berpuasa di tengah pandemi. Ia mengimbau masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah untuk tetap di rumah. (*)

#berantasstunting #hadapicorona