Find Us On Social Media :

Studi : Tidur Tengkurap Kurangi Rasa Kesakitan Pasien Covid-19

Tidur tengkurap menambah kapasitas masukan oksigen dan mengurangi kesakiktan pada pasien Covid-19

"Meskipun mereka diberi oksigen, kadang-kadang itu tidak cukup. Jadi, yang kita lakukan adalah menelungkupkan pasien, dengan perut pasien di bawah, agar paru-paru mereka mengembang," ujarnya dikutip dari Daily Mail.

Dr. Galiatsatos mengatakan bagian terberat dari paru-paru terletak di punggung kita, sehingga pasien yang berbaring dengan berat badan bertumpu pada punggung mereka akan lebih sulit mendapatkan udara yang cukup.

Sebaliknya, teknik proning meningkatkan aliran oksigen dan mendorong penggunaan berbagai bagian paru-paru.

"Ini bisa membuat perubahan yang nyata, kami telah melihat keampuhannya pada banyak pasien," kata sang dokter.

Pada bulan Maret, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan proning untuk pasien Covid-19 dewasa dengan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), untuk jangka waktu 12 hingga 16 jam sehari.

WHO mengatakan teknik ini dapat dipertimbangkan untuk anak-anak, tetapi akan membutuhkan orang-orang yang terlatih dan keahlian tambahan untuk melakukannya dengan aman.

Baca Juga: Ini Akibatnya Kalau Membiarkan Gigi Berlubang Tak Segera Diobati

Baca Juga: Nyeri Punggung Saat Hamil? Mungkin Akibat Posisi Tidur Tidak Tepat

 

Sebuah studi oleh komunitas pakar kesehatan, American Thoracic Society, mendapati bahwa pasien yang tidak pernah ditempatkan dalam kondisi tengkurap memiliki kapasitas ekspansi paru yang lebih buruk, dibandingkan dengan mereka yang pernah ditengkurapkan.