GridHEALTH.id - Industri hiburan Tanah Air kembali menorehkan duka mendalam atas kelpergian seorang artis senior Adi Kurdi.
Tenar sebagai Abah di serial Keluarga Cemara, Agustinus Adi Kurdi mengembuskan napas terakhir pada Jumat (8/5) siang di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, Jakarta.
Baca Juga: Penyebab Glaukoma Ternyata Bukan Cuma Diabetes, Ini Penjelasannya
Kabar duka ini disampaikan sahabat Adi Kurdi, Romo Yustinus Sulistiadi Pr.
"Mas Adi Kurdi meninggal dunia siang ini," kata Romo Yustinus.
Baca Juga: Resep Ringankan Sesak Napas dari Dokter Inggris, Bisa Bantu Hilangkan Gejala Covid-19
Dilansir Warta Kota, penulis naskah ternama Harry Thahyono mengatakan, Adi Kurdi meninggal dunia karena tumor otak dan glaukoma.
"Selama ini Adi Kurdi itu diketahui sakit glaukoma, mengalami kebutaan. Dan sudah Lama. Tapi kemarin masih bisa main di film 'Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah'," kata Harry.
Istri Adi Kurdi, Bernadetta Siti Restyratuti atau yang akrab dipanggil Tuti menerangkan bahwa suaminya telah menjalani perawatan intensif akibat tumor di otak sebelah kiri di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional sejak satu pekan lalu.
Baca Juga: Dikira Tidak Sehat, Asupan Nasi Penting Untuk Menunjang Ketahanan Puasa dan Pemenuhan Gizi
Aktor kelahiran Pekalongan ini pun sempat mengalami serangan stroke, hingga akhirnya pemeran Abah di serial 'Keluarga Cemara' ini mengembuskan napas terakhir dalam usia 71 tahun.
Terlepas dari itu, penykit yang diderita Adi Kurdi yaiu glaukoma dan tumor otak rupanya memiliki hubungan tersendiri.
Baca Juga: Studi : Hydroxychloroquine Tidak Bermanfaat Bagi Pasien Covid-19
Glaukoma adalah penyakit umum, yang berarti pasien dengan tumor otak atau penyakit neurologis lainnya sering menderita glaukoma juga.
Glaukoma sering disebut sebagai pencuri pengelihatan karena penyakit ini sebagian besar tidak bergejala sehingga pasien cenderung tidak menyadari bahwa dirinya memiliki glaukoma hingga akhirnya terjadi kerusakan fungsi penglihatan yang cukup berat.
Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan glaukoma.
Sementara itu, berdasarkan laman Glaucoma Research Foundation menyatakan, penderita glaukoma bisa saja mengalami masalah otak, seperti tumor, Alzheimer, penyakit Parkinson, dan sebagainya.
Peneliti percaya memang retina mata dan saraf optik adalah bagian dari otak.
Selama perkembangan awal, sebagian kecil otak mengepak dan menjadi retina dan saraf optik.
Pada glaukoma sudut terbuka primer, tipe glaukoma yang paling umum, saluran drainase mata tersumbat, dan penumpukan cairan menyebabkan tekanan terbentuk di dalam mata.
Tekanan ini dapat menyebabkan kerusakan pada saraf optik, yang mentransmisikan informasi dari mata ke otak.
Selain itu, orang dengan glaukoma ketegangan normal dilaporkan menderita migrain dan hipertensi.
Pada kelompok glaukoma ketegangan normal, 107 orang mengalami stroke.
Aliran darah yang tidak memadai dalam sistem saraf pusat telah dikaitkan dengan perkembangan glaukoma ketegangan normal.
Baca Juga: Puasa Ramadan Terbukti Bermanfaat Bagi yang Punya Masalah Kulit
Melihat kondisi yang dialami Adi Kurdi tersebut, ada baiknya untuk selalu belajar mengurangi asupan gula guna menghindari terjadinya risiko diabetes yang dapat menyerang kondisi mata, seperti glaukoma yang menimbulkan berbagai maslah keseatan lainnya.
Terlepas dari itu, pemakaman Ad Kurdi akan dilakukan di area belakang Bengkel Teater WS Rendra, Cipayung, Depok setelah prosesi Misa Requiem pada Sabtu (9/5) pukul 10.00 WIB.
Selamat jalan Abah, selamat jalan Adi Kurdi. (*)
#hadapicorona #berantasstunting