Find Us On Social Media :

Lantaran Terlambat Sarapan, Seorang WNA di Bali Ngamuk di Kantor Satpol PP, Kok Bisa?

Bule di Denpasar ngamuk

GridHEALTH.id - Di tengah pandemi Covid-19, rupanya ada saja peristiwa menggelengkan kepala yang terjadi di Indonesia.

Kali ini datang dari seorang warga negara asing (WNA) asal Belarus bernama Lazovski Victor (34) yang ditahan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar, pada Minggu (10/5/20) sore.

Baca Juga: Hanya Mengenakan Celana Dalam, Pasien Lansia PDP Corona Ngamuk Tak ingin Diisolasi

Victor ditangkap di kawasan Denpasar Barat setelah mendapat laporan dari masyarakat sekitar karena kelakuannya yang meresahkan.

Kepala Satpol PP Kota Denpasar, I Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan, bule tersebut terlihat linglung dan seperti gelandangan sebelum ditangkap.

Baca Juga: PDP Covid-19 di Samarinda Kembali Berulah, 2 Kali Ngamuk di RS Lantaran Menolak Diisolasi

Sayoga mengatakan, bule itu terlihat tenang saat diserahkan Satpol PP Kota Denpasar kepada Polsek Denpasar Barat.

Namun, bule itu malah mengamuk di Kantor Satpol PP Kota Denpasar pagi tadi. Alasannya, telat mendapatkan sarapan.

"Kalau kemarin sih tidak (ngamuk). Kalau sekarang dia mulai kelihatan begitu (marah). Dia biasa sarapan jam enam dan kita jam sembilan. Dia sempat ngamuk-ngamuk," kata Sayoga, dikutip dari Kompas, Senin (11/5/2020).

Awalnya, Sayoga menduga bule tersebut depresi karena kehabisan uang di Bali. Dia juga tak bisa kembali ke negaranya karena sejumlah penerbangan masih ditutup.

Baca Juga: Pasien PDP Corona Di Samarinda Ngamuk Ancam Petugas Dengan Pecahan Kaca, Tak Mau Diisolasi

"Dia diamankan oleh Polsek Denbar (Denpasar Barat). Dia lagi linglung dan plonga-plongo, kan dicurigai, apalagi musim pandemi seperti ini," kata Sayoga.

Sayoga mengaku banyak mendapatkan kasus bule linglung dan mengamuk seperti ini.

"Ini stres, belakangan modusnya banyak seperti ini, kehabisan bekal dan stres," kata Sayoga.

Baca Juga: Ngamuk di Lapangan, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabaran Lempar Botol: 'Capek-Capek Mengurus Bola'

Sampai saat ini Satpol PP Kota Denpasar masih menelusuri perihal keberadaan bule tersebut di bali, dan belum diketahui pasti apakah karena stres lantaran kehabisan uang atau karena faktor lain.

Namun, terlambat atau melewatkan menyantap sarapan memang bisa berdampak buruk bagi kondisi tubuh maupun kesehatan.

Baca Juga: Pacar Adi Saputra Cowok yang Ngamuk Saat Ditilang Polisi Akui Tetap Setia, Ini Alasan Orang Bertahan di Hubungan Tak Sehat

Melansir Future Fit, berikut hal yang terjadi dalam tubuh ketika kita melewatkan sarapan.

- Kadar Gula Darah Turun

Sarapan secara harfiah berarti 'berbuka puasa' dari waktu menghabiskan waktu tidur sepanjang malam.

Makan di pagi hari membantu memulihkan glikogen dan menstabilkan kadar insulin.

Baca Juga: Jadi Menu Sarapan Simpel, Benarkah Roti Bakar Berisiko bagi Kesehatan?

Dengan mengabaikan sarapan dan tidak mengisi kembali kadar glukosadi pagi hari, maka dapat menyebabkan terlalu lapar, mudah tersinggung, dan letih.

Gejala-gejala ini adalah hal pertama yang akan dialami di pagi hari terutama jika melewatkan sarapan pagi.

- Metabolisme Melambat

Beberapa bukti menunjukkan bahwa dengan sarapan pagi dapat mendorong tubuh untuk membakar lebih banyak kalori sepanjang hari.

Ketika tidak makan makanan apa pun untuk jangka waktu yang lama, tubuh mulai menyimpan kalori sebanyak mungkin untuk mempersiapkan periode kelaparan yang potensial.

Ketika tingkat metabolisme melambat, tubuh bahkan beralih ke glukosa yang disimpan di otot sebagai sumber cadangan bahan bakar.

Baca Juga: Minum Kopi Sebelum Sarapan Justru Bisa Bikin Stres, Ini Kata Ahli

- Tingkat Hormon Stres Meningkat

Makan sarapan dapat memiliki efek positif pada kortisol atau 'hormon stres' utama yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.

Kadar kortisol paling tinggi sekitar jam 7 pagi, itulah sebabnya mengapa penting untuk makan sesuatu sehingga kita bisa menurunkan kadar hormon.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sarapan yang Salah, Memicu Kegemukan dan Juga Obesitas

Ketika kadar kortisol terlalu tinggi, kemungkinan besar kita akan merasa cemas atau gelisah.

Baca Juga: Jauhi Menu Sarapan Berikut Ini Jika Ingin Selamat Dari Diabetes

- Peningkatan Risiko Penyakit Jantung

Dengan melewatkan sarapan secara teratur, tubuh lebih rentan terhadap kenaikan berat badan dan peningkatan risiko aterosklerosis, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, dan kolesterol tinggi.

Baca Juga: Sering Mulas di Pagi Hari? Hindari 4 Jenis Makanan Ini di Saat Sarapan

Sebuah penelitian selama 16 tahun menemukan bahwa pria yang melewatkan sarapan setiap hari, 27% lebih mungkin mengalami serangan jantung atau memiliki penyakit jantung koroner sebagai penyebab kematian mereka.

Oleh karena itu, tak mengherankan apabila bule tersebut mengamuk lantaran terlambat mendapatkan sarapan, sebab terlambat atau melewatkan sarapan berisiko menyebabkan seseorang mudah tersinggung hingga stres.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona