GridHEALTH.id - Salah satu kebiasaan orang Indonesia ketika masuk waktu berbuka puasa yakni menyantap gorengan, seperti mendoan, pisang goreng, risol, bakwan, dan lainnya. Tanpa adanya gorengan yang tersaji ketika berbuka puasa dirasa kurang lengkap.
Memang, gorengan adalah jajanan yang banyak penggemarnya. Memiliki rasa yang renyah, gurih dan nikmat membuat semua orang menyukai jajanan yang digoreng dengan tepung ini.
Gorengan sendiri merupakan makanan yang sangat khas di Indonesia. Biasanya dapat ditemui di gerobak pinggir jalan pada sore hari.
Jajanan gorengan ini sendiri memiliki banyak macamnya. Mulai dari ketela goreng, bakwan, tempe, tahu yang dibalut dengan tepung dan digoreng hingga berwarna kuning keemasan.
Selain rasanya yang sangat lezat, renyah dan gurih, alasan lain kenapa gorengan bisa menjadi makanan favorit semua orang adalah harganya murah, cocok dinikmati dengan cabe rawit atau sambal botol dan berbagai macam sambal lainnya, praktis dibuat karena tak butuh waktu lama, dan mudah didapat kala ingin membeli.
Lantas, apakah aman jika saat berbuka puasa kita langsung menyantap gorengan? Terkait hal itu, dokter spesialis gizi klinik dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospital, Jakarta Selatan, dr Inge Permadhi mengungkapkan, awalnya fenomena tersebut terjadi karena adanya naluri seseorang yang lapar dan ingin mengonsumsi semua makanan yang dianggapnya enak.
Baca Juga: Makanan Digoreng Saat Berbuka dan Sahur Tak Bisa Dihindari, Ini Cara Membuat Gorengan Lebih Sehat
Baca Juga: Akibat Virus Corona Sudah Mutasi Ribuan Kali, Ilmuwan Cemas Penemuan Vaksin Bakal Lama
"Berbuka puasa dengan makan gorengan dengan cukup sering. Secara naluri, ketika lapar, orang ingin mengonsumsi semua makanan yang dianggapnya enak dan mengenyangkan. Gorengan yang hangat dan lezat, tentu amat menggiurkan," ujar Inge seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).
Menurutnya, perilaku ini dinilai berbeda dengan orang yang menjaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat dari berbagai sumber makanan alami yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air yang diolah secara sehat.
Apabila seseorang langsung mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa, Inge menyampaikan, tidak menjadi masalah sepanjang jumlahnya dibatasi.
"Apabila dalam jumlah terbatas, seharusnya tidak menimbulkan masalah. Tetapi apabila terlalu banyak dan sering dalam mengonsumsi gorengan, mungkin dapat timbul berbagai dampak terhadap kesehatan akibat lemak yang terlalu banyak masuk ke dalam tubuh, apalagi bila tidak diimbangi oleh aktivitas untuk memetabolisme lemak tersebut," terang Inge.
Selain itu, permasalahan kesehatan seperti radang tenggorokan akan muncul apabila kita mengonsumsi gorengan dengan jumlah banyak.
Inge menjelaskan, radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi. "Minyak yang digunakan untuk menggoreng dapat berisifat iritan yang akan mengiritasi daerah di sekitar tenggorokan," ujar Inge.
Kejadian menggoreng gorengan dengan minyak yang tidak diganti dianggap hal yang biasa.
Baca Juga: Tak Ada Kasus Corona, Negara Ini Klaim Rahasianya Karena Pohon Kelapa
Baca Juga: Agar Istri Cepat Hamil Sperma Suami Harus Oke, Ini Makanan Sehat Agar Sperma Subur
"Bagi orang yang sensitif terhadap minyak goreng, tenggorokan yang masih kering atau sedang terinfeksi, mengonsumsi gorengan tentu akan mempercepat timbulnya radang tenggorokan," ujar Inge.
Guna menetralisir tenggorokan setelah makan gorengan, Inge menyarankan dapat dengan minum air putih.
Tetapi hal itu tidak akan berpengaruh banyak bagi orang yang telah teriritasi, meski sudah minum banyak air putih. "Obatnya adalah dengan menghindari gorengan saja," ujar Inge.
Di sisi lain, dosen di Program Studi (Prodi) Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada (UGM), Harry Freitag mengungkapkan, sebelum memakan gorengan saat berbuka puasa, sebaiknya minum terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk membasahi tenggorokan terlebih dahulu.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Tentang Obat Pengencer Darah yang Perlu Dipahami
Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu, ASI dan Suplemen Tak Dapat Menggantikan Imunisasi
"Kalau gorengannya digoreng dengan minyak berulang, karena teroksidasi, sehingga mengiritasi tenggorokan," ujar Harry saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Sabtu (9/5/2020). Namun, jika ingin terhindar dari penggorengan yang berulang kali, kita dapat menggoreng sendiri. (*)
#berantasstunting #hadapicorona