Peneliti ini menguji kucing dari pemilik yang terkena Covid-19, rumah sakit hewan, dan bahkan beberapa hewan liar.
Tiga kucing yang terinfeksi memiliki majikan yang terkena Covid-19, sedangkan untuk dua belas pemilik kucing lainnya tidak dan tidak jelas dari mana peliharaan mereka terpapar.
Jika kucing atau anjing dapat menyebarkan virus corona, maka otoritas kesehatan dan masyarakat perlu memasukkan hewan-hewan ini ke dalam perencanaan mereka untuk mengendalikan dan memperlambat pandemi.
Peneliti menemukan bahwa anak kucing dan kucing muda dapat terinfeksi ketika diberi virus dalam dosis besar. Kelima anak kucing yang diinokulasi menjadi sakit dan dua mati, tapi semua kucing muda dapat melawan infeksi tanpa menjadi sakit parah.
Mereka juga menemukan bahwa kucing dapat menularkan virus ke kucing lain. Setelah seminggu, sepertiga kucing yang tidak terinfeksi ditempatkan di sebelah kucing yang diinokulasi dan teruji positif.
Ketika kucing yang terinfeksi berada dalam satu tempat dengan kucing yang sehat, kucing tersebut juga bisa terkena virus corona jenis baru tersebut.
Baca Juga: Benarkah Persalinan Sesar Merupakan Warisan? Ini Jawaban Dokter
Dan tak satupun hewan dalam studi tersebut menunjukkan gejala seperti suhu tubuh yang abnormal atau penurunan bobot yang kentara.