Namun dengan ditutupnya sekolah karena lockdown, kampanye penting tersebut kembali terancam tidak berhasil.
"Saya mendapat paket terakhir saya di bulan Februari," kata Priya, seorang remaja berusia 14 tahun yang tinggal di Badli, daerah kumuh di barat laut Delhi.
Baca Juga: Bagaimana Covid-19 Merusak Sel Manusia dari Dalam? Agresif dan Menyiksa juga Menyeramkan
"Sejak itu, saya harus membelinya dari ahli kimia setempat. Saya harus membayar 30 rupee (Rp 6.000an) untuk paket tujuh pembalut," tambahnya kepada BBC.
Kendati demikian Priya merasa beruntung karena orang tuanya masih bisa memberinya uang untuk membeli pembalut.
Baca Juga: 3 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Mulut dan Gigi Menurut Dokter