Find Us On Social Media :

Krisis Pembalut Akibat Lockdown, Jutaan Siswi India Terancam Penyakit Organ Intim Toxic Shock Syndrome

Para siswi di India kesulitan mendapatkan pembalut di masa pandemi Covid-19.

GridHEALTH.id - Lockdown yang diterapkan pemerintah India untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) menimbulkan banyak masalah baru.

Salah satunya adalah kurangnya stok pembalut yang membuat wanita disana khususnya para siswi menjadi cemas dan kelabakan.

Padahal sebelumnya pemerintah India mengkampanyekan kebersihan menstruasi dengan membagikan pembalut secara rutin kepada siswi di sekolah.

Ini adalah kampanye penting pemerintah, sebab sebelumnya didapati hanya 36 % dari 355 juta wanita India yang menggunakan pembalut.

Sisanya atau mayoritas menggunakan kain tua, kulit, atau abu untuk mengatur siklus bulanan wanita ini.

Baca Juga: Viral Tenaga Medis Pingsan hingga APD Harus Digunting, Dehidrasi usai Antar Jemput Pasien Covid-19

Baca Juga: Telan Pil Pahit Jelang Hari Raya Idul Fitri, Gugas Covid-19: 'Sangat Mungkin Kita Selamanya Hidup dengan Covid-19'

Namun dengan ditutupnya sekolah karena lockdown, kampanye penting tersebut kembali terancam tidak berhasil.

"Saya mendapat paket terakhir saya di bulan Februari," kata Priya, seorang remaja berusia 14 tahun yang tinggal di Badli, daerah kumuh di barat laut Delhi.

Baca Juga: Bagaimana Covid-19 Merusak Sel Manusia dari Dalam? Agresif dan Menyiksa juga Menyeramkan

"Sejak itu, saya harus membelinya dari ahli kimia setempat. Saya harus membayar 30 rupee (Rp 6.000an) untuk paket tujuh pembalut," tambahnya kepada BBC.

Kendati demikian Priya merasa beruntung karena orang tuanya masih bisa memberinya uang untuk membeli pembalut.

Baca Juga: 3 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Mulut dan Gigi Menurut Dokter

Sebab banyak tetangganya kehilangan pekerjaan karena lockdown ini dan bahkan tidak mampu membeli makanan.

Sehingga gadis-gadis di keluarga itu harus mulai menggunakan kain yang tidak diketahui kehigienisannya.

Baca Juga: Melahirkan di Saat Pandemi Covid-19, Sangat Disarankan Melakukan Tes Virus Corona Lebih Dulu

Ini mungkin terlihat sepele, namun memakai pembalut nyatanya tidak bisa dianggap sepele.

Sebab jika wanita asal menggunakan pembalut dapat memicu gangguan kesehatan yang membahayakan organ intimnya.

Apalagi jika pembalut atau kain yang yang digunakan tidak diganti dalam waktu yang cukup lama.

Baca Juga: Awas, Virus Corona Sangat Mudah Sekali Menyebar di Toko Baju

Kondisi ini bisa memicu penumpukan bakteri, menstruasi yang berbau, dan risiko terkena penyakit langka namun sangat berbahaya yang bernama toxic shock syndrome (TSS).

TSS disebabkan oleh infeksi bakteri yang masuk ke dalam tubuh dan melepaskan racun berbahaya.

TSS bisa terjadi ketika kita menggunakan pembalut atau tampon dengan daya serap super dan yang jarang diganti.

Baca Juga: Seorang Aktor Terinfeksi Covid-19, di Rumah Sakit Mengalami Komplikasi; Stoke, Infeksi Septik, dan Jamur di Paru-paru

Gejalanya bisa muncul secara tiba-tiba dan memburuk dengan cepat, seperti demam di atas 39°Celcius, sakit kepala, menggigil, tidak enak badan, diare, sakit tenggorokan, nyeri otot, susah bernapas, ruam, mata merah, pusing hingga pingsan. Jika tidak segera diobati, TSS bahkan dapat menyebabkan kematian.

Untuk itu, penting sekali bagi wanita untuk selalu memperhatikan penggunaan pembalut ini.(*)

Baca Juga: Catat, Ini Rekomendasi WHO Untuk Cegah Kehamilan Saat Pandemi Covid-19

 #berantasstunting

#hadapicorona