Find Us On Social Media :

Berlebaran Asyik Menyantap Masakan Pedas, Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuh

Makanan pedas mengandung capsaicin yang berguna untuk tubuh. Namun yang sensitif harus berhati-hati.

 

 

GridHEALTH.id – Saat berlebaran, meski di masa pandemi Covid-19 ini hanya di rumah, masakan yang tak pernah absen adalah opor ayam dan sambal goreng hati.

Tetapi di beberapa daerah, masih ditambah lauk-pauk lain yang tujuannya membuat lebaran lebih bermakna dan makannya menggugah selera. Misalnya ditambahkan rendang.

Nah,  sesudah menyantap makanan pedas itu, pasti mulut terasa panas dan seperti terbakar. Hal ini karena reseptor pada lidah mendeteksi suhu dan menunjukkan rasa sakit karenat adanya capsaicin yang terkandung dalam cabai.

Selain terasa panas di mulut, saat makan pedas suhu tubuh juga mengalami thermogenesis, yaitu proses di mana suhu internal tubuh meningkat. Inilah yang membuat tubuh berkeringat, hidung berair, dan wajah menjadi merah karena permbuluh-pembuluh kecil atau yang disebut kapiler melebar.

Setelah lidah merasakan terbakar, sistem saraf tubuh akan menanggapi dengan melepaskan endorfin. Endorfin inilah yang mengatasi rasa sakit akibat kepedasan. Maka dari itu, kebanyakan orang merasa bahagia setelah makan pedas dan selalu ingin menambah makanannya.

Pernah merasa jantung berdegup lebih kencang setelah makan pedas? Ini karena rasa pedas meningkatkan sirkulasi darah.

Baca Juga: Hasil Studi, Minum Susu Bisa Jadi Penawar Rasa Pedas di Mulut

 

Baca Juga: Di Amerika Serikat Mulai Muncul Sindrom Berbahaya Pada Anak-anak Terkait Covid-19

 

Ini yang paling sering terjadi, ketika makan pedas mulut akan mengeluarkan lebih banyak air liur. Kelenjar liur memproduksi lebih banyak air liur untuk membersihkan capsaicin yang ada di mulut.