Find Us On Social Media :

Ikatan Dokter Indonesia (IDI): 'New Normal Indonesia Belum Waktunya'

Presiden Jokowi melakukan peninjauan untuk persiapan new normal

GridHEALTH.idNew Normal merupakan kebijakan  dalam suatu negara ketika menghadapi pandemi Covid-19. Namun, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi negara tersebut jika ingin menerapkan New Normal.

Ketua Satgas Kewaspadaan dan Kesiagaan Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Dr Zubairi Djoerban, menyebut bahwa kebijakan New Normal atau pola hidup normal baru tidak tepat jika diterapkan Indonesia dalam waktu dekat. Sebab, ada tahapan yang perlu dilalui jika ingin menerapkan kebijakan New Normal.

Menurut Prof Zubairi, New Normal baru bisa diterapkan ketika kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah mulai dilonggarkan.

Untuk melonggarkan PSBB, kata Zubairi, ada cukup banyak persyaratannya. Saat ini, Indonesia belum memenuhi persyaratan untuk melonggarkan PSBB.

"New Normal oke kalau PSBB sudah longgar. PSBB sudah longgar kalau syaratnya sudah dipenuhi. Tapi, ini syaratnya kan belum dipenuhi. Pemerintah juga kan baru wacana kalau ditanyakan emang mau normal besok? Dijawab enggak," ucapnya seperti dikutip dari wartaekonomi.com (27/05/20)

Zubairi mengaku belum mengetahui kapan pemerintah akan menerapkan New Normal. Namun, kata Zubairi, kalau pemerintah merencanakan New Normal dalam satu atau bulan lagi, masih ada waktu untuk melakukan pengetatan PSBB hingga persyaratan pelonggarannya terpenuhi.

Baca Juga: 'Cita-cita' Herd Immunity Hadapi Covid-19 di Swedia Gagal, Hanya 7,3% Penduduk yang Punya Kekebalan, Malah Jumlah yang Mati Meningkat

Baca Juga: Studi : Ternyata Virus Corona Bisa Tertinggal di Sarung Bantal 

"Tapi kan instruksi dari Presiden sekarang kan TNI dan Polri perlu mendisiplinkan. Nah itu kita bilang saja langkah bagus, tapi kalau New Normal ya perlu menunggu. Kalau mendisiplinkan itu ya saya pikir sangat bagus karena kan rakyat kita, ya tahulah kalau hanya diimbau masih pergi ke pasar," katanya.