Ibunya Dibentur dan Dibanting ke Lantai Akibat Uang Belanja, Sang Anak Rekam KDRT Sebut Tak Ingin Lagi Lihat Ayahnya

Ilustrasi KDRT

Ilustrasi KDRT

GridHEALTH.id - Lagi-lagi, kekerasa dalam rumha tangga (KDRT) kembali terjadi di Tanah Air.

DI tengah krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini, seorang suami tega menganiaya istrinya dengan keji.

Baca Juga: Ikut Jadi Korban KDRT, Istri Kakak Chelsea Olivia Minta Bantuan Psikolog Anak: Anak Pertama Saya Mudah Marah dan Enggak Segan Dorong Adiknya

Lebih ironinya, video yang beredar di media sosial tersebut merupakan video yang direkam sendiri oleh anak mereka.

Video yang beredar di Facebook tersebut memperlihatkan sang suami yang tega membenturkan kepala istrinya ke tembok dan membantingnya ke lantai.

Baca Juga: Bukannya Patuhi PSBB, Sejumlah Warga Malah Kepergok Berkemah di Bogor, Warganet Khawatir Ada Klaster Baru Covid-19

Usut punya usut, kejadi yang terjadi di  Desa Muara Dilam, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau tersebut ditengarai akibat konflik uang belanja.

Meski sudah dilerai oleh anaknya yang lain, namun sikap beringas suami tersebut tak bisa dikendalikan.

Alhasil suara tangisan dari dalam rumah dan si perekam video yang merupakan anak pasangan tersebut juga ikut menangis.

Baca Juga: Daftar Rumah Sakit yang Menyediakan Test Covid-19 di Seluruh Indonesia, Lengkap Biayanya Mulai dari 300 Ribu Sampai 6 Juta

Padahal berdasarkan laman Women's Health, KDRT bisa berdampak buruk bagi anak-anak yang melihatnya.

Anak-anak ini berisiko lebih besar untuk mengulangi siklus sebagai orang dewasa dengan memasuki hubungan yang kasar atau menjadi pelaku kekerasan itu sendiri.

Seorang gadis yang tumbuh di rumah di mana ayahnya melecehkan ibunya lebih dari 6 kali lebih mungkin mengalami pelecehan seksual dibandingkan dengan seorang gadis yang tumbuh di rumah yang tidak kasar.

Baca Juga: Makin Memanas, Presiden AS Turunkan Ribuan Tentara Bersenjata Lengkap untuk Padamkan Kerusuhan Pasca Kematian George Floyd

Anak-anak yang menyaksikan atau menjadi korban pelecehan emosional, fisik, atau seksual berisiko lebih tinggi untuk masalah kesehatan sebagai orang dewasa.

Ini dapat mencakup kondisi kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.

Mereka mungkin juga termasuk diabetes, obesitas, penyakit jantung, harga diri yang buruk, dan masalah lainnya.

Baca Juga: Jadi Survivor Covid-19 Tertua di Indonesia, Nenek 100 Tahun Sembuh dari Virus Corona usai Sebulan Jalani Isolasi

Kini konon, sang anak mengaku sudah tidak tahan melihat bapaknya memukul ibunya.

Terlepas dari itu, dikutip Kompas.com, Kapolsek Kunto Darussalam AKP Sihol Sitinjak mengonfirmasi adanya dugaan KDRT tersebut.

Berdasarkan keterangan korban, awalnya meminta uang kepada suaminya untuk membeli kebutuhan dapur.

Namun, suaminya tidak memberi uang sehingga mereka bertengkar adu mulut.

Baca Juga: Tak Tahan Lihat Anak Belajar dari Rumah, Wakil Ketua DPRD Kritisi Kebijakan Pemerintah Soal Pembukaan Kembali Sekolah

"Karena tak diberikan uang, istrinya bilang mau pergi kerja juga. Istrinya itu karyawan juga bagian pemupukan," sebut Sihol.

Tak lama setelah itu, lanjut dia, korban menghubungi mandornya untuk minta dijemput dan diantar ke tempat kerja.

Mendengar istrinya minta jemput sama mandor, suaminya langsung marah.

"'Kau bukan mau kerja kau, enggak-enggak aja kerja kau', kata suaminya. Lalu, menjambak rambut korban dan dibanting ke tembok baru dihempaskan kepalanya ke lantai," kata Sihol.

Baca Juga: Makin Memanas, Presiden AS Turunkan Ribuan Tentara Bersenjata Lengkap untuk Padamkan Kerusuhan Pasca Kematian George Floyd

 

Korban berinisial ML (35) dan suami terduga pelaku berinisial DPH (40). Mereka ini karyawan perusahaan sawit PT SAM di avdeling satu.

"Pada saat kami ke sana kemarin, suami tidak ada di rumah. Tapi, sejauh ini belum ada laporan dari pihak korban," kata Sihol.

Baca Juga: Kasus Satu Keluarga Positif Covid-19 Kembali Terjadi, Kali Ini Menimpa Bupati Melawi Kalimantan Barat

Sihol menjelaskan, peristiwa dugaan KDRT itu terjadi pada Sabtu (30/5/2020) sekitar jam 07.00 WIB. (*)

#hadapicorona