GridHEALTH.id - Frozen shoulder atau bahu beku, biasanya, kondisi ini terjadi pada penderita diabetes atau orang-orang yang jarang menggerakkan area lengan.
Frozen shoulder juga kerap terjadi saat memasuki usia 40 tahun keatas. Jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini bisa membatasi rentang gerak.
Melansir laman healthline, kondisi ini bisa disebabkan karena ketidak seimbangan hormon, diabetes, sistem kekebalan tubuh melemah, serta peradangan pada sendi.
Frozen shoulder juga bisa disebabkan karena cedera yang membuat kita lama tidak menggerakkan area lengan, penyakit tertent, atau operasi yang membuat kita rendan mengalami peradangan atau kekakuan pada jaringan.
Pada kasus serius, frozen shoulder juga bisa menyebabkan karingan parut dan membatasi ruang gerak. Kondisi ini cenderung terjadi pada usia paruh baya dan lebih sering terjadi pada wanita.
Jika menderita diabetes, risiko untuk mengalami frozen shoulder tiga kali lebih besar. Orang-orang yang juga rentan mengalami frozen shoulder antara lain: orang yang harus memakai gip untuk waktu yang lama setelah cedera atau operasi orang harus tetap diam untuk jangka waktu yang lama karena stroke atau operasi orang dengan gangguan tiroid.
Baca Juga: 7 Makanan Disangka Sehat, Ternyata Kandungan Gulanya Sangat Tinggi
Baca Juga: Studi: Tes Darah Dapat Memprediksi Kapan Datangnya Menopause
Jika tidak mendapatkan perawatan, rasa nyeri atau kaku karena frozen shoulder bisa bertahan dalam hitungan tahun.
Untuk itu, kita perlu melakukan pengobatan untuk mempercepat pemulihan. Pengobatan untuk kondisi frozen shouder antara lain:
1. Terapi fisik
Adalah perawatan paling umum untuk pasien frozen shoulder. Tujuannya adalah untuk meregangkan sendi bahu agar bisa digerakan dengan nyaman.
Biasanya, hasil dari terapi fisik ini bisa dilihat dalam beberapa minggu hingga sembilan bulan untuk melihat kemajuan. Terapi ini biasanya melibatkan aktivitas fisik yang berfokus pada area lengan dan bahu.
2. Obat
Untuk mengobati rasa sakit dan mengurangi peradangan sendi, dokter biasanya merekomendasikan obat antiinflamasi seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen sodium. Selain itu, dokter terkadang juga memberikan suntikan steroid untuk sendi bahu.
3. Perawatan rumah
Bisa dilakukan dengan mengompres area bahu menggunakan es selama 15 menit. Cara ini berguna untuk meredakan rasa sakit.
Selain itu, perawatan rumah juga bisa dikombinasikan dengan terapi fisik yang melibatkan bantuan seorang pelatih.
Baca Juga: 10 Alasan Di Balik Mengapa Pria Perlu Mengetahui Kadar Testosteron
Baca Juga: 3 Hal Tak Disadari Penyebab Ketiak Jadi Hitam, Ini Solusinya
4. Operasi
Biasanya menjadi jalan terakhir ketika semua jenis metode pengobatan tidak memberikan hasil. Biasanya, operasi dilakukan dengan membuat sayatan kecil di bahu dan menggunakan kamera yang disebut "arthroscope" untuk menghilangkan jaringan parut atau melepaskannya. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahu Sering Nyeri dan Kaku, Bisa Jadi Tanda "Frozen Shoulder"", https://health.kompas.com/read/2020/05/28/120000268/bahu-sering-nyeri-dan-kaku-bisa-jadi-tanda-frozen-shoulder-?page=2.