Sebagai contoh, papar Eko, untuk sumber protein bisa mengkonsumsi tahu dan tempe sebagai pengganti sumber protein hewani (ikan dan daging) yang relative lebih mahal.
Untuk vitamin bisa diperoleh dari berbagai buah dan sayur yang relatif murah, dan tersedia setiap saat seperti pisang, jambu biji, kangkong, bayam, dan masih banyak yang lainnya.
Hal ini sejalan dengan tip sehat dari Unicef di masa pandemi; konsumsi makanan gizi seimbang secara rutin.
Dalam satu piring ada makanan pokok, buah dan sayur, serta lauk. Kemudian, yang tak kalah penting adalah asupan buah dan sayur harus diperbanyak pada masa pandemi Covid-19 ini.
Tapi ada satu hal yang harus diingat, cara mudah melengkapi kecukupan gizi anak memang bisa didapatkan dari susu, tapi menurut Eko memang susu salah satu sumber protein baik untuk anak, namun protein tidak hanya berasal dari susu.
Baca Juga: Satu Bulan Lockdown Dibuka, Pakistan Catat Rekor Tertinggi Angka Kematian Covid-19
Oleh karena itu, biasakan anak dan anggota keluarga mengkonsumsi aneka jenis pangan. Sehingga memperbaiki keseimbangan asupan gizi dan tidak bergantung hanya pada satu produk.
Apalagi dari susu kental manis, dimana sekarang ini seolah menjadi pilihan ekonomis keluarga di masa pandemi Covid-19 untuk melengkapi kebutuhan gizi. Apalagi ditemukan ada pada paket bansos pemerintah untuk masyarakat.
"Paket bansos dalam bentuk susu kental manis mungkin dipilih karena produk tersebut lebih stabil dan tidak mudah rusak. Susu kental manis tetap merupakan produk mengandung gizi yang aman untuk dikonsumsi. Tetapi masyarakat harus paham bahwa susu kental manis mengandung banyak gula dan tidak diperuntukkan untuk bayi," papar Eko.
Baca Juga: Cara Mudah Mendeteksi Tanda-tanda Hamil Muda Usia Kehamilan 2 Minggu