Sayangnya dia tidak menyebut ada pengunjung positif corona yang menginap di salah satu hotel yang dihancurkan itu.
Dilansir dari BBC Senin (11/5/2020), manajer kedua hotel telah ditangkap, tetapi pemilik Prodest Home membantah hotelnya dibuka.
"Petugas minta suap. Hotel itu tidak beroperasi dan 70 % staf telah diliburkan. Hanya ada 3 orang di dalam," kata Gogorobari Promise Needam dikutip dari BBC.
"(Petugas) datang dan meminta suap, mereka mengatakan akan membiarkan kami beroperasi jika kami memberi mereka uang, tetapi kami mengatakan tidak beroperasi sehingga tidak punya uang," terangnya.
Sementara itu, pemerintah negara bagian Rivers membantah tuduhan tersebut.
Baca Juga: Gegara Takut Rapid Test, Warga Satu Kampung di Serang Banten Pilih Kabur Mengungsi