Find Us On Social Media :

Bayi Tidur Tak Berkualitas , Timbulkan Gangguan Mental di Saat Remaja

Bayi tidur harus nyenyak dan nyaman karena masalah tidur yang tidak tertangani di masa ini akan menimbulkan gangguan mental di masa remaja.

Diketahui bahwa anak-anak yang terbangun berkali-kali di malam hari dan memiliki pola tidur tak teratur rentan mengalami pengalaman psikotik pada saat remaja.

 

Anak yang tertidur lebih singkat dan lebih malam juga cenderung mengalami gangguan kepribadian ambang atau borderline personality disorder pada saat remaja.

Pola tidur partisipan dilaporkan oleh orang tua pada saat mereka berusia 1, 18, dan 30 bulan. Hal ini kemudian dinilai lagi pada usia 3,5, 4,8, dan 5,8 tahun. 

Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara balita usia 18 bulan yang cenderung lebih sering bangun dan tidur tak rutin dengan pengalaman psikotik pada saat remaja. Hasil ini menjadi bukti bahwa insomnia bisa berdampak pada kondisi kejiwaan. 

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Keluarkan Peraturan Tarif Rapid Test Tak Boleh Lebih dari 150 Ribu Rupiah, Sesungguhnya Hanya 3 Kelompok Ini yang Butuh Dites

Baca Juga: Angka Trigliserida Jarang Ditengok, Padahal Sama Bahayanya Dengan Tekanan Darah Tinggi dan Kolesterol

Diketahui juga bhwa anak-anak yang tidur lebih sedikit di malam hari dan tidur lebih malam di usia 3,5 lebih rentan mengalami gangguan kepribadian ambang. Oleh karena itu, pengaturan pola tidur yang tepat pada anak perlu dilakukan. 

Berdasar percobaan juga diketahui mengatasi masalah tidur bisa meminimalisasi risiko terjadinya depresi. Namun hal ini belum terukur dan dipelajari pada gejala gangguan kepribadian ambang. Maka dari itu penting bagi orangtua memerhatikan kualitas bayi tidur sejak dini.(*)

#berantasstunting #hadapicorona