GridHELATH.id - Rupanya fungsi sperma sekarang tidak hanya untuk membuahi sel telur sehingga terjadi kehamilan, tetapi juga diyakini bermanfaat untuk kecantikan.
Buktinya, di tengah keinginan orang mendapatkan kulit mulus bebas jerawat, sejumlah orang membagikan pengalaman menggunakan masker sperma untuk atasi jerawat lewat blog dan video.
Masker yang mengandung protein sampai antioksidan ini dianggap bisa mengatasi berbagai masalah kulit, termasuk jerawat.
Ahli dermatologi berbasis di Los Angeles AS, Dr. Will Kirby menyatakan, manfaat sperma untuk menyembuhkan jerawat adalah mitos.
Memang benar, sperma mengandung protein. Protein bermanfaat untuk menunjang kesehatan kulit, wajah, dan rambut.
Namun perlu diingat, diperlukan protein dalam jumlah cukup besar seperti makan asupan tertentu untuk mendapatkan manfaat optimal dari zat gizi tersebut.
Protein dalam sperma dosisnya tidak cukup tinggi untuk bisa sampai mengatasi masalah kulit. Selain itu, tidak ada bukti ilmiah mengoleskan protein dapat membantu masalah kulit.
Baca Juga: Virus Corona Terdeteksi Hingga Sperma Pasien, Potensi Penularan Lewat Hubungan Intim?
Baca Juga: Banyak yang Tak Patuh Menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19, Ini Kata Psikolog
Dermatologi "Protein memang bagus untuk kulit, wajah, dan rambut. Tapi tidak ada bukti mengoleskannya bisa mengatasi masalah kulit," jelas dia seperti dilansir Cosmopolitan.
Melansir Healthline, cara menghilangkan jerawat adalah dengan melakukan perawatan dan pengobatan tepat.
Gunakan produk perawatan kulit (skincare) yang mengandung asam salisilat, benzoil peroksida, atau bahan alami lain untuk mengatasi jerawat ringan.
Selain itu, pemilik kulit berjerawat juga bisa melakukan perawatan seperti facial sampai chemical peel.
Alih-alih mendapatan kulit mulus, mengoleskan masker sperma untuk atasi jerawat rentan memicu reaksi alergi.
Menurut Dr. Kirby, berkaca dari beberapa kasus, salah satu bahaya masker sperma adalah timbulnya reaksi alergi.
Sejumlah orang punya alergi terhadap protein yang terkandung dalam sperma. Dampaknya, bisa memicu masalah kulit dermatitis. Dermatitis ditandai dengan gejala kulit merah, kering, bengkak, dan sangat gatal.
Baca Juga: Seorang Dokter Bagikan Resep Bagaimana Daun Sirih Bisa Luluhkan Diabetes
Baca Juga: Info Untuk Wanita, Begini Pembagian Stadium Kanker Payudara dan Cara Pengobatannya
Selain itu, sperma adalah salah satu medium penularan penyakit menular seksual. Penyakit ini tak hanya menyebar lewat hubungan seksual.
Sperma mengandung kuman dapat menjadi pintu penularan penyakit ketika melewati selaput lendir seperti bibir, lubang hidung dan mata.
Jenis penyakit menular seksual yang bisa menular lewat selaput lendir di wajah di antaranya herpes, klamidia, dan gonore.
Mata adalah bagian tubuh yang paling rentan. Herpes okular, misalnya, dapat menyebabkan peradangan sampai kehilangan penglihatan.
Baca Juga: Orang Dewasa Makan Hati Ayam, Amankah Bagi Kesehatan Tubuh?
Baca Juga: Studi: Tidur Bareng Pasangan Bisa Bikin Lebih Nyenyak dan Pulas
Masker sperma untuk atasi jerawat yang tidak steril juga bisa memicu penyakit konjungtivitis klamidia.
Kendati dampaknya tidak separah herpes okular, namun dampaknya bisa membuat bagian tubuh yang terinfeksi mengalami gejala panas seperti terbakar, kemerahan, dan keluar cairan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Artikel ini pernah dimuat di Kompas.com dengan judul 'Awas, Ini Risiko Pakai Masker Sperma Untuk Menyembuhkan Jerawat' https://health.kompas.com/read/2020/07/09/193000068/awas-ini-risiko-pakai-masker-sperma-untuk-menyembuhkan-jerawat?page=all#page3