Find Us On Social Media :

Pilih-pilih Air Minum Kemasan Galon, Antara Pandemi, Kesehatan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup

Air Minum Dalam Kemasan Galon

Baca Juga: Tergolong Rentan Terinfeksi hingga Berujung Kematian, 3 Kelompok Ini Dilindungi Pemerintah di Masa Pandemi

Pertama, menurut Dr. Eko Hari Purnomo, STp., MSc, dari Departemen Ilmu dan Tekologi Pangan, Institut Pertanian Bogor, saat diwawancara GridHEALTH.id beberapa waktu lalu,

syarat sebuah air minum; Air minum harus berasal dari air bersih yang tidak berasa, berwarna, dan tidak berbau.

Selain aspek fisik tersebut, air minum juga tidak boleh mengandung cemaran bahan kimia dan juga cemaran mikrobiologis.

Baca Juga: Menkes Terawan Dicecar, DPR Sebut RS Sengaja Ubah Status Pasien jadi Positif Covid-19 Demi Insentif Puluhan Juta Rupiah

Kedua, jika memilih AMDK galon menurut Eko, AMDK baik yang berasal dari pabrikan maupun depot isi ulang bisa menjadi salah satu sumber air minum apabila mereka mematuhi peraturan yang ada.

“Informasi lebih rinci tentang depot air minum isi ulang dapat dilihat di keputusan menteri perindustrian dan perdagangan republik indonesia nomor 651/mpp/ kep/10/2004 tentang persyaratan teknis depot air minum dan perdagangannya,” papar Eko.

Ketiga, AMDK galon pilih yang;

*Memiliki SNI dan nomer registrasi BPOM.

*Pastikan kemasan galon tidak rusak atau bocor serta airnya tidak keruh, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.

*Brand AMDK galon yang kita pilih pastikan selalu bertanggung jawab akan kebersihan, higienis galon, juga kualitas air di dalamnya.

Baca Juga: Tes Covid-19 Kedua Masih Tunjukan Hasil Positif, Presiden Brazil; Saya Baik-baik Saja

Perlukah pilh AMDK galon sekali pakai? Menurut Eko, “Sejauh ini berdasarkan data yang saya kumpulkan, saya tidak melihat alasan bahwa galon sekali pakai lebih baik dari pada galon yang dipakai berulang selama galon dibersihkan dan disanitasi dengan baik sebelum digunakan kembali.”

Justru, lanjutnya, AMDK galon sekali pakai berpotensi meningkatan cemaran plastik ke lingkungan.

Mengenai hal itu Guru Besar Institut Pertanian Bogor Prof Ir Ahmad Sulaeman PhD angkat bicara.

Baca Juga: Istri Positif Covid-19, Saat Dijemput Petugas Medis Sang Suami Menolak Anggap 'Cuma Setan Aja Itu'