Find Us On Social Media :

Studi: Kebanyakan Kasus Radang Tenggorokan Tidak Membutuhkan Antibiotik

Kebanyakan radang tenggorokan tidak membutuhkan antibiotik. Tangani dengan banyak minum dan istirahat.

GridHEALTH.id - Masih banyak orang yang sakit tenggorokan diresepkan antibiotik walaupun hanya sebagian kecil yang dapat memanfaatkannya, sebuah studi baru menunjukkan.

Para peneliti mengatakan hanya sekitar 10% orang dewasa dengan sakit tenggorokan memiliki radang tenggorokan, yang disebabkan oleh bakteri yang dapat dibunuh oleh antibiotik.

Sisanya, yang tentu saja mayoritas, disebabkan oleh virus. Dalam kasus-kasus ini, "Antibiotik tidak akan membantu Anda dan itu memiliki peluang nyata untuk menyakiti Anda," kata Dr. Jeffrey Linder, yang bekerja pada penelitian di Brigham and Women's Hospital di Boston.

Meskipun efek samping serius jarang terjadi, katanya antibiotik dapat menyebabkan diare atau infeksi jamur dan berinteraksi dengan obat-obatan lain.

Terlalu sering menggunakan antibiotik juga  membuat bakteri kebal, yang berarti infeksi di masa depan bisa lebih sulit untuk diobati.

Untuk penelitian mereka, Linder dan koleganya Dr. Michael Barnett menganalisis data pada 8.200 kunjungan perawatan primer dan gawat darurat AS untuk radang/sakit tenggorokan antara 1997 dan 2010.

Baca Juga: Studi: Orang Awam Tak Bisa Bedakan Batuk Tenggorokan Gatal dan Batuk Karena Covid-19

Baca Juga: Bayi Tidur Tak Berkualitas , Timbulkan Gangguan Mental di Saat Remaj

Mereka menemukan dokter meresepkan antibiotik pada 6% dari kunjungan itu, tanpa perubahan dalam tingkat selama masa studi, menurut temuan yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine.