Find Us On Social Media :

Ilmuwan Ingatkan Para Kepala Negara, Kalau Ingin Pandemi Cepat Berakhir, Lakukan Tiga Syarat Ini

Edukasi menjaga jarak sosial menjadi salah satu syarat yang diajukan para peneliti kepada pemimpin negara agar pandemi virus corona cepat berakhir.

GridHEALTH.id - Para peneliti di University Medical Center Utrecht seperti dikutip dari CNN  (23/07/20) memberi ‘peringatan’ kepada kepala negara di seluruh dunia bahwa epidemi besar dapat dicegah jika tindakan pencegahan berhasil mencapai lebih dari 50%.

Menurut para peneliti ini, tindakan pencegahan menyebarnya virus sebenarnya sangat mudah dan sederhana, dan telah berulangkali didengungkan sejak virus corona menyeruak ke seluruh dunia, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Tiga perilaku ini dipercaya dapat menghentikan penyebaran Covid-19. Bahkan jika vaksin tidak ditemukan atau hanya ada pengobatan tradisional/alternatif

Kesimpulan ini dituangkan dalam studi yang dipublikasikan Selasa 21 Juli 2020 dalam jurnal PLoS Medicine, menciptakan model baru untuk melihat penyebaran penyakit dan upaya pencegahan yang dapat membantu penyebaran virus lebih cepat.

"Tingkat kontak dalam penelitian ini didasarkan pada interaksi orang-orang di Belanda, tetapi model ini sesuai untuk negara-negara lainnya," kata para peneliti.

Menurut model tersebut, bahkan jika pemerintah dan publik lambat, tetapi pada akhirnya mengubah perilaku dan sadar, upaya itu dapat mengurangi jumlah kasus.

Baca Juga: Presiden AS Donald Trump Bersedia Jadi Orang Pertama yang Diberi Vaksin Covid-19

Baca Juga: Hari Anak Nasional : Anak-Anak Indonesia Ada yang Terancam Kehilangan Pengasuhan Orangtua Di Tengah Pandemi

Jika pemerintah menerapkan penutupan wilayah lebih awal (lockdown), tetapi tidak ada yang mengambil langkah-langkah perlindungan pribadi tambahan, ini akan menunda tetapi tidak mengurangi puncak dalam kasus. Intervensi tiga bulan akan menunda puncaknya, paling banyak, tujuh bulan, studi ini menemukan.

Jika pemerintah menerapkan peraturan keras mengenai pemakaian masker, kewajiban mencuci tangan serta menjaga jarak sosial yang juga dikombinasikan dengan kesadaran tentang penyakit.

 

Ditambah langkah-langkah kesadaran pribadi, puncak pandemi Covid-19 dapat dikurangi, bahkan setelah aturan pemerintah soal pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilonggarkan.

"Selain itu, efek kombinasi tindakan untuk diri sendiri (self-imposed) bisa jadi tambahan. Secara praktis, itu berarti bahwa SARS-CoV-2 (virus corona) tidak akan menyebabkan wabah besar di negara di mana 90% populasi mengadopsi cuci tangan, pakai masker dan jarak sosial yang efisien sebesar 25%," tulis para peneliti.

Bahkan dengan jarak sosial yang ditentukan sendiri, kontak dengan orang lain mungkin tidak sepenuhnya bisa dihindari.

Misalnya, orang yang hidup bersama akan berinteraksi, meningkatkan kemungkinan seseorang jatuh sakit. Jadi wabah kecil masih mungkin terjadi.

Para penulis berpendapat bahwa pemerintah harus mengedukasi masyarakat mengenai penyebaran virus dan meningkatkan kesadaran tentang peran penting dari menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker dalam mengendalikan epidemi yang sedang berlangsung. 

Baca Juga: Wah, Stres Ternyata Juga Bisa Berimbas ke Rambut, Ini Buktinya

Baca Juga: Hati-hati, Keseringan Duduk Lama Bisa Picu Munculnya Nyeri Sendi

Para pemimpin kesehatan masyarakat Amerika telah menggemakan penelitian ini .Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Dr. Robert Redfield mengatakan kepada Buck Institute for Research on Aging pada Selasa lalu bahwa negara itu "tidak berdaya” menghadapi lonjakan jumlah korban virus corona sehingga harus cepat mengadopsi saran ini, seperti dikutip NY Post (24/07/20).

"Jika kita semua menggunakan atau memakai masker untuk beberapa minggu ke depan, di seluruh negara, penularan virus ini akan berhenti," Redfield berharap.

Laksamana Brett Giroir, seorang anggota gugus tugas virus corona Covid-19 Gedung Putih, mengatakan dalam sebuah pengarahan dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS pada hari Kamis bahwa masker dan jarak fisik (sosial distancing) dapat dengan cepat menghentikan penyebaran pandemi.

"Jika kami memiliki tingkat ketaatan dengan aturan dengan langkah-langkah sederhana ini, model kami mengatakan itu benar-benar sama baiknya dengan mematikan virusnya," kata Giroir.

"Fakta-fakta sederhana ini sungguh dapat mematikan wabah tanpa benar-benar mematikan daerah Anda," tambahnya.

Namun demikian, permodelan yang digunakan para ahli dari Utrecth ini juga diklaim menyimpan kelemahan. Yakni sukar dilakukan pada negara dengan demografi besar, juga tidak menjelaskan isolasi yang tidak sempurna dari orang yang sakit dengan Covid-19.

Baca Juga: 5 Jenis Penyakit Kanker Hilang dengan Bunga Kol, Ini Cara Mengolahnya

 

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Baking Soda Bisa Sembuhkan Asam Urat

 Artinya mereka dapat menginfeksi orang lain yang merawat mereka dalam lingkungan perawatan kesehatan atau di rumah. Selain itu juga tidak dijelaskan kemungkinan infeksi ulang. (*)

#berantasstunting #hadapicorona