GridHEALTH.id – Presiden Jokowi menyinggung jumlah kasus positif virus corona yang telah mencapai lebih dari 111.455 per Minggu (02/08/20). Dia mengaku heran dengan kasus positif yang terus melonjak tinggi dan belum diketahui sebab utamanya.
"Saya tidak tahu sebabnya apa? Tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai covid-19.
Entah karena kasusnya meningkat atau terutama menengah ke atas melihat karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak semakin sedikit tapi semakin banyak," ungkap Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Negara (03/08/20).
Saat ini ada jumlah 111 ribu lebih kasus positif virus corona di Indonesia ini, dengan persentase case fatality rate 4,7% dengan angka kematian yang lebih tinggi 0,8 persen dari angka kematian global.
Hal ini menjai pekerjaan rumah pemerintah Indonesia meski segi case recovery rate di Indonesia, data terakhir sudah sebesar 61,9%.
"Saya kira juga bagus terus meningkat angkanya (case recovery rate). Oleh sebab itu, pada kesempatan yang baik ini saya ingin agar yang namanya protokol kesehatan, perubahan perilaku di masyarakat betul-betul menjadi perhatian kita," kata Jokowi.
Baca Juga: Korban di Indonesia Sudah Melebihi China, Pemerintah Didesak Ubah Strategi Penanganan Covid-19
Baca Juga: Pernyataannya Dinilai Makin Ngawur, Kalangan Dokter Minta Anji Diproses Secara Pidana
Untuk menangani lonjakan kasus positif corona di dalam negeri, Jokowi menginginkan jajaran kementerian terkait dan lembaga negara untuk fokus melakukan sosialisasi pencegahan penularan corona dalam kurun waktu 2 minggu ke depan.
Bahkan Jokowi meminta keterlbatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk menggalakkan sosialisasi yang lebih masif kepada masyarakat.
"Saya ingin ini melibatkan PKK, coba PKK. Istri mendagri, saya enggak tahu kalau ibu-ibu khawatir masalah covid mungkin kita rem. Tapi kalau ibu-ibu siap, saya kira PKK ini, saya pikir sangat efektif door to door urusan masker."
Lebih lanjut, Jokowi berkeinginan sosialisasi protokol kesehatan dimasifkan dan difokuskan mulai 2 minggu ke depan, baik terkait penggunaan masker, rajin mencuci tangan, jaga jarak, dan tidak membuat kerumunan.
Dengan keterlibatan PKK, Jokowi berharap bisa mengubah perilaku masyarakat untuk lebih disiplin protokol kesehatan guna mencegah penularan virus corona penyebab Covid-19.
Baca Juga: Studi Kesehatan: Banyaknya Lemak Makanan di Otak Sebabkan Gangguan Mental
Baca Juga: Kelihatannya Nyaman, Bekerja di Kasur Selama WFH Ternyata Berisiko
"Perubahan perilaku ini benar-benar harus kita lakukan dengan komunikasi mungkin di TV, di medsos (Media Sosial) secara masif selama 2 minggu ini dengan cara-cara yang berbeda," demikian Jokowi berharap. (*)
#berantasstunting #hadapicorona