GridHEALTH.id - Tanggal 2 Agustus 2015 silam, Nycta Gina dan Rizky Kinos naik ke pelaminan. Sejak itulah dua insan ini harus menjalani hidup berdua sebagai pasangan suami istri.
Dari pernikahan tersebut, pasangan ini sudah dikaruniai 2 anak yaitu Panutan Adhya Semesta Trinycta (Uta) dan Lembar Putih Trinycta (Uti). Tak terasa sudah 5 tahun saja bahtera rumah tangga mereka jalani.
"Genap 5 tahun bersamamu hari ini.... alhamdulillah," kata Nycta Gina di laman Instagramnya, missnyctagina, baru-baru ini.
Bukan sosok yang terlalu romantis, karenanya Nycta Gina pun tak bisa mengungkap kata-kata mesra dan spesial. Namun ia hanya mengharapkan sebuah hal yang menjadi impian banyak orang beriman.
"Aku ga punya kata2 spesial cuma berharap kita menua bersama dalam keberkahan Allah SWT," tutur alter ego dari Jeng Kelin tersebut.
Gina pun berharap supaya dirinya bisa terus bersama dengan suaminya selamanya, baik di dunia maupun setelah meninggal kelak. "Dan dipersatukan sampai Jannah spt kita dipersatukan di dunia," paparnya.
Baca Juga: Penderita Diabetes Sering Kembung dan Kentut, Ternyata Karena Hal Ini
Baca Juga: Gemar Minum Kopi Benarkah Membahayakan Ginjal, Ini Faktanya
Sebagai seorang istri di dunia modern seperti sekarang ini, Nycta Gina mengaku masih banyak salah dan khilaf. Termasuk salah satunya adalah kebiasaan buruknya yang masih belum bisa hilang yaitu kentut sembarangan.
"Maafkan istrimu ini yang masih banyak kurangnya dan masih sering kentut sembarangan. Luv papa," tandas Gina.
Mungkin Gina dan banyak orang belum tahu, gas dari perut atau suka kentut memiliki sejumlah manfaat kesehatan.
Diperkirakan, hidrogen sulfida, salah satu kandungan gas terkuat dalam kentut ini, dihasilkan oleh bakteri yang terdapat dalam makanan busuk dalam usus. Gas ini bermanfaat untuk mencegah kanker, stroke, serangan jantung bahkan demensia.
Mereka mengatakan bahwa dalam dosis kecil, gas beracun dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dan berperan dalam melawan penyakit dengan cara membantu untuk memelihara mitokondria.
Inilah yang mendorong produksi energi dalam sel pembuluh darah dan mengatur peradangan.
Mencegah atau membalikkan kerusakan mitokondria ini merupakan strategi kunci dalam mengobati berbagai keluhan kesehatan, mulai dari stroke, gagal jantung, diabetes, arthtritis, demensia dan penuaan.
Baca Juga: Gelombang Baru Virus Corona Muncul, Pakar Sebut Physical Distancing Perlu Dilakukan Hingga 2022
Baca Juga: Ingin Makan Lebih Sedikit Agar Langsing? Gunakan Piring Merah Ukuran Kecil
"Ketika sel-sel mulai melemah akibat penyakit, maka mereka akan menarik enzim untuk meningkatkan jumlah hidrogen sulfida," jelas Profesor Matt Whitema, dari Fakultas Kedokteran Universitas Exeter, di Inggris sebagaimana dilansir The Huffington Post.
Hal itulah yang membuat mitokondria beraktivitas lebih aktif yang memungkinkan sel untuk hidup.
Jika hal ini tidak terjadi, maka sel-sel akan mati dan kehilangan kemampuan untuk mengatur kelangsungan bertahan hidup dan mengendalikan peradangan.
"Kami telah melakukan penelitian dengan mambuat suatu senyawa yang disebut AP39. Perlahan senyawa ini menciptakan gas beracun dalam jumlah kecil untuk mitokonria.
Hasilnya mengindikasikan bahwa jika sel-sel yang stres itu dirangsang oleh AP39, secara mengejutkan mitokondria melindunginya dan membuat sel-sel itu tetap hidup.
Senada, ahli biosciences dari universitas Exeter, Dr Mark Wood menegaskan bahwa bau gas dari perut kembung alias suka kentut suatu saat bisa menjadi pahlawan kesehatan untuk memerangi berbagai penyakit. Bahkan, ia melihat adanya peluang untuk menjadikannya sebuah terapi.
"Meskipun hidrogen sulfida dikenal berbau sangat tajam, seperti dari bau telur busuk atau bau gas perut kembung, namun ini secara alami diproduksi tubuh dan bahkan bisa menjadi pahlawan kesehatan.
Baca Juga: Hati-hati, Sembelit Bisa Mengancam Nyawa, Segera ke Dokter Bila Jadwal BAB Berubah
Baca Juga: Wajib Tahu, Mitos Tentang Demam Berdarah Dengue yang Perlu Diluruskan
Mungkin di masa depan hal ini (suka kentut) bisa menjadi terapi untuk berbagai penyakit," paparnya menjelaskan hasil studi yang juga diterbitkan dalam jurnal Medicinal Chemistry Communications ini. (*)
#berantasstunting #hadapicorona