GridHEALTH.id - Kentut dan sendawa merupakan hal yang alami untuk terjadi. Namun, terkadang budaya yang ada di masyarakat membuat kita tidak enak untuk membuang gas, karena adanya anggapan tidak sopan.
Baca Juga: Fakta Ilmiah: Kentut Wanita Lebih Bau Dibanding Kentut Pria, Ini Alasannya
Kentut dan sendawa sembarangan memang tidak sopan, tetapi menahan-nahan kentut juga bukan hal yang dianjurkan.
Meski tidak berakibat sangat fatal, tetap ada risiko yang harus ditanggung jika gas berlebih di saluran pencernaan tidak dibebaskan.
Sebelumnya, pernahkah bertanya-tanya bagaimana bisa terjadi kentut? Kentut berasal dari gas.
Ketika tubuh mencoba untuk membuang penumpukan gas, tubuh akan mengeluarkan dengan dua cara.
Pertama, gas akan keluar melalui sendawa. Kedua, gas akan keluar dengan cara kentut yang keluar melalui anus.
Baca Juga: Viral Ada Kandungan Babi dalam Mayonaise di Resto Cepat Saji, Ini Penjelasan LPPOM MUI
Sendawa dan kentut berasal dari kebanyakan menelan udara. Ketika kita sedang berbicara atau mengunyah permen karet, menelan udara berlebihan memang tidak dapat dihindari.
Ada juga beberapa makanan yang dapat menyebabkan gas berlebihan. Makanan tersebut harus difermentasi sehingga menimbulkan asam dan gas.
Baca Juga: Cara Baru Menikmati Kopi dengan Cold Brewing, Lebih Sehat Dari Kopi Panas?
Gas yang berlebihan terjadi ketika terperangkap di usus, sehingga menyebabkan perut kembung.
Pelepasan gas pada perut dikaitkan dengan jumlah gas pada usus, dan bergantung pada aktivitas motorik usus.
Berikut ini beberapa alasan gas berlebihan terperangkap di dalam tubuh:
- Menelan udara, proses ini dipicu oleh perubahan otot yang mengontrol asupan udara. Kita mungkin memakan terlalu cepat dan tidak mengunyah makanan dengan sempurna, sehingga makanan sulit untuk dicerna.
- Akumulasi gas yang berbau, kentut yang berbau disebabkan bakteri usus besar yang memproduksi gas selama fermentasi sisa makanan yang tidak diserap.
- Perubahan bakter, gas juga bergantung pada komposisi bakteri yang tinggal di dalam sistem pencernaan. Setiap orang memiliki komposisi bakteri yang berbeda-beda.
- Sembelit, kondisi ini terjadi karena perpanjangan proses fermentasi makanan dalam sistem pencernaan, yang meningkatkan produksi gas di dalam tubuh.
Buang angin sembarangan memang dianggap tidak sopan kalau baunya mengganggu orang lain.
Sedangkan, ketika kentut tidak berbau, hanya berbunyi dan diketahui orang-orang, sering kali hal ini hanya akan membuat kita malu.
Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Terkena Batu Ginjal, Salah Satunya Kencing Darah
Namun, menahan gas di dalam perut dapat menyebabkan panas perut, kembung, dan gangguan pencernaan.
Tekanan usus dapat menyebabkan gas terperangkap, serta memiliki kemungkinan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah.
Secara tidak langsung tidak bahaya sebenarnya jika kentut dan sendawa ditahan. Namun pada dasarnya kentut adalah kumpulan gas dari hasil metabolisme di usus yang secara alamiah akan didorong ke bawah oleh tubuh. Jika ditahan-tahan, maka otomatis akan terakumulasi dan menyebabkan rasa tidak nyaman.
Menurut Lisa Ganjhu, seorang dokter dari osteopati dan asisten dosen klinis kedokteran dan gastroenterologi di NYU Langone Medical Center New York City, yang dikutip oleh situs Women’s Health, segala sesuatu yang mempenaruhi aliran di bawah dapat memengaruhi aliran di atasnya.
Baca Juga: Studi Kesehatan: Banyaknya Lemak Makanan di Otak Sebabkan Gangguan Mental
Dalam kasus ini, aliran tersebut adalah sistem pencernaan. Ketika menahannya, penumpukan udara pun bertambah di saluran pencernaan, sehingga udara terdorong ke atas, yang menyebabkan perut kembung dan ketidaknyamanan pada perut.
Selain itu, menahan buang gas menyebabkan usus akan menggelembung seperti balon karena penyumbatan gas tersebut.
Jika dinding usus memiliki kelemahan, akhirnya bisa meledak. Ketika hal tersebut sampai terjadi, kantong-kantong pun terbentuk, dikenal juga dengan sebutan divertikula.
Fatalnya, kalau kantung-kantung tersebut terinfeksi, hal ini akan menyebabkan kondisi yang mengancam nyawa dan rasa nyeri.
Kasus ini jarang terjadi, kemungkinan untuk terjadi dapat dialami oleh pasien dengan penyakit serius.
Namun, ada pendapat lain yang menyebutkan bahwa kasus divertikulitis sering ditemui pada usia lanjut dan sudah menjadi kasus yang umum.
Yang jelas, rasa tidak nyaman akibat menahan kentut dan sendawa bisa berupa perut kembung, begah dan terkadang pegal-pegal kalau sudah berlanjut menjadi masuk angin.
Ketika perut penuh oleh gas, rasa begah itu kadang-kadang juga memengaruhi nafsu makan karena perut rasanya tidak nyaman.
Jika merasa malu karena buang gas, segera bergegaslah ke toilet atau tempat yang tak terlihat.
Baca Juga: Banyak Minum Bisa Merusak Ginjal? Simak Faktanya dari Ahli Kesehatan
Di negara-negara tertentu, kentut dan sendawa masih dianggap sopan dilakukan di muka umum asalkan mengucapkan permisi sebelum melakukannya/mengeluarkan gas. (*)
Source | : | Hello Sehat,Woman's Health,Kompas Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar