Find Us On Social Media :

Agar Kualitas Sperma Sehat, Ini Durasi Tidur yang Diperlukan Pria

Ilustrasi - durasi tidur sangat berpengaruh pada kualitas sperma yang dimiliki pria.

GridHEALTH.id - Tak bisa dipungkiri, kesuburan merupakan kunci dari suatu pasangan agar berpeluang besar memiliki momongan atau keturunan.

Bagi para pria tentu kualitas spermalah yang menunjung kesuburannya ini.

Berbicara mengenai masalah ini, sudah sedari dulu dikatakan bahwa pola tidur sangat berpengaruh pada kulitas sperma.

Ya, agar kualitas spermanya tetap baik, para dokter kerap kali mengingatkan para pria agar selalu menjaga durasi tidurnya.

Lantas berapakah durasi tidur yang disarankan untuk menjaga kualitas sperma?

Baca Juga: Siap-siap Bayar Denda Rp 1 Juta! Anies Baswedan Tetapkan Pergub bagi Pelanggar Protokol Kesehatan Berulang

Baca Juga: Badan Pom Ungkap Temuan Kritis Pada Obat Covid-19 Ciptaan Unair

Agar kondisi sperma prima, rupanya seorang pria disarankan tidur 7-8 jam setiap malam.

Setelah menganalisis gaya hidup lebih dari 700 pasangan selama satu tahun, tim peneliti mengungkapkan bahwa pria yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam memiliki kemungkinan 31% lebih rendah bisa membuahi istrinya dibandingkan dengan pria yang tidur 7-8 jam.

Sementara itu, tidur lebih dari 9 jam setiap malam berakibat lebih buruk karena kemungkinannya berhasil membuahi sel telur 49% lebih rendah.

Baca Juga: Tak Disangka, Pria Usia 53 Tahun Tampil Bak Perjaka, Ini Gaya Hidup yang Bikin Awet Muda

Dalam penelitian ini, kehamilan digunakan sebagai indikator kesuburan pria, bukan data perhitungan sperma atau kemampuan berenang.

Oleh karenanya, ada keterbatasan apakah durasi tidur berpengaruh langsung pada sel sperma.

Baca Juga: Bisa Sebabkan Cacat Lahir pada Bayi, Begini Ciri-ciri Hamil Rentan Terpapar Virus Corona

Meski demikian, kurang tidur memang dapat mengurangi hormon testosteron yang sangat penting dalam produksi sperma.

Pria yang kurang tidur juga umumnya mempunyai gaya hidup yang buruk, seperti merokok atau minum alkohol, ataupun kegemukan, sehingga tentu berpengaruh pada sperma yang dihasilkan.

Baca Juga: Diklaim Sebagai Vaksin Covid-19 Pertama di Dunia, Anak Presiden Rusia Vladimir Putin Dikabarkan Meninggal usai Disuntik Sputnik V

Jika termasuk orang yang tidurnya tidak teratur atau selalu kurang dari yang direkomendasikan, dokter akan meminta mengubah pola tidur tersebut paling tidak 3 bulan sebelum dimulainya program kehamilan.

Sel sperma matang dalam 72 hari sehingga dibutuhkan waktu lebih kurang 2 bulan untuk meningkatkan kesuburan.(*)

Baca Juga: Ketimbang Obat Batuk Pabrikan, Madu Ternyata Lebih Ampuh Redakan Batuk

 #berantasstunting #hadapicorona