Find Us On Social Media :

181 Nakes di Indonesia Berguguran Akibat Covid-19, Rupanya Ada Risiko Burnout

Kematian akibat corona pada tenaga kesehatan di Indonesia jadi jumlah tertinggi di dunia.

Mayoritas tenaga kesehatan di Indonesia masuk dalam kategori sedang (82%) dan satu persen mengalami burnout tingkat berat.

Lebih detail, meski tim peneliti tidak bisa menyebutkan adanya hubungan antara karakteristik individu dengan keletihan mental secara keseluruhan, dokter yang sudah menikah ditemukan lebih berisiko mengalami dua gejala keletihan mental, yakni keletihan emosi dan kehilangan rasa percaya diri.

Kemudian, meski tidak ada hubungan antara lingkungan kerja dengan keletihan mental secara keseluruhan, dokter umum juga didapati lebih berisiko mengalami tiga gejala, yakni keletihan emosi, kehilangan empati dan kehilangan rasa percaya diri.

Baca Juga: Kuburan Khusus Korban Covid-19 Hampir Penuh di Seluruh Daerah, Epidemiolog Minta Pemerintah Siapkan Skenario Tarik Rem Darurat Untuk Mencegah Penularan

Sementara itu, tenaga kerja yang menangani Covid-19 lebih berisiko mengalami keletihan emosi sebanyak 1,6 kali lipat dan kehilangan empati 1,5 kali lipat.

Padahal, burnout merupakan sindrom psikologis akibat respons kronik tehadap suatu konflik.

Gejala burnout adalah emotional exhaustion (keletihan emosi), depersonalization (kehilangan empati), dan reduced personal accomplishment (berkurangnya rasa percaya diri).

Keletihan mental disebabkan oleh beban sistem layanan kesehatan yang besar selama pandemi Covid-19, sehingga menimbulkan stres pada tenaga kesehatan.

Data yang ada mencatat bahwa sudah ada 100 dokter, 55 perawat, 8 dokter gigi dan 15 bidan yang wafat karena Covid-19.

Baca Juga: Tak Ada Lagi Zona Hijau, Kasus Covid-19 di Jatim Belum Terkendali