Find Us On Social Media :

China Tegas Tidaak Akan Lakukan Vaksin Covid-19 Masal Pada Rakyatnya, Walau Sudah Memilikinya

Pemerintah china tegas tidak akan memberikan vaksin masal terhadap rakyatnya.

GridHEALTH.id - Salah satu negara besar di dunia yang getol mengembangkan vaksin adalah China.

Saking getolnya, kini china sedang mengembangkan delapan vaksin virus corona.

Baca Juga: Kena Covid-19 Bareng Sekda DKI, Wali Kota Jakarta Barat Masih Terus Jalani Isolasi Tapi Kantor Tetap Buka

Malah bulan September 2020 ini, satu vaksin virus corona priduksi China sudah siap untuk digunakan.

Tapi China tidak seperti negara lain yang juga memproduksi vaksin.

Negara lain di dunia yang memproduksi vaksin, saat vaksin virus corona selesai diteliti dan diuji, dan dinyatakan layak digunakan, maka akan melakukan vaksin masal kepada rakyatnya.

Sementara pemerintah china tidak.

China tegas, produksi vaksin virus coronanya tidak akan diberikan masal pada raktaynya.

Baca Juga: Minyak Esensial Alami Untuk Aromaterapi, Memperbaiki Kualitas Tidur Hingga Membunuh Kuman

Kepala kesehatan Beijing mengatakan, China tidak akan melakukan vaksinasi massal terhadap populasinya.

Alasannya, dikarenakan Covid-19 sebagian besar telah musnah di negara itu.

Tentu ini menjadi pertanyaan banyak pihak.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Dr Gao Fu, mengatakan, vaksinasi virus corona hanya akan diperlukan jika ada wabah besar.

Baca Juga: Hari Ketiga PSBB Ketat, Kasus Covid-19 Pecah Rekor Lagi Hampir 4 Ribu, Pakar Epidemiologi: 'Belum Jelas Kapan Puncak Pandemi Corona'

Menurut kepala CDC China, vaksinasi sweeping yang dilakukan secara masal tidak diperlukan di negara itu saat virus terkendali.

Namun, dia juga tidak mengesampingkan kebutuhan vaksinasi di masa depan.

China mencatat 29 kasus baru dan tidak ada kematian baru dalam semalam.

Sehingga jumlah total kasus di China menjadi 90.107 infeksi, dan 4.734 kematian.

"Ini adalah masalah menyeimbangkan risiko dan keuntungan," kata Dr Gao, seperti dikutip dari China News Service.

Baca Juga: Studi di UI : Lonjakan Kasus Virus Corona Baru Bisa Berkurang Drastis Bila Separuh Warga Jakarta Diam di Rumah

Dia mengakui bahwa harus ada 'vaksinasi skala besar terhadap penduduk' jika ada wabah lain seperti virus corona saat ini.

Baca Juga: Depok Alami Lonjakan Kasus Corona 5 Kali Lipat, Satgas Covid-19: Pengetatan PSBB Berlaku Juga untuk Seluruh Daerah di Indonesia

Namun, kata dia, untuk vaksin batch pertama, prioritas harus diberikan kepada staf medis garis depan dan petugas pencegahan epidemi.

Petugas keamanan kemudian akan diprioritaskan, diikuti oleh petugas kebersihan dan katering serta pegawai negeri yang bekerja di daerah yang ramai dan rawan.

Baca Juga: Jangan Hindari Kuning Telur, Diperlukan Untuk Kesehatan Jantung, Otak, dan Mata

Dr Gao Fu sebelumnya mengatakan bahwa vaksin virus corona pertama China bisa siap pada September.

China bersaing dengan perusahaan AS dan Inggris untuk menjadi yang pertama dengan vaksin untuk membantu mengakhiri pandemi - suatu prestasi yang akan menjadi kemenangan ilmiah dan politik.

Baca Juga: Gagal Nikah dengan Cucu Soekarno, Vanessa Angel Ngaku Ingin Bunuh Diri hingga Diresepkan Xanax untuk Obati Penyakit Asam Lambung

Bulan lalu, Dr Gao Fu mengungkapkan bahwa dia telah disuntik dengan vaksin virus corona eksperimental.

Dia juga mengatakan bahwa hal itu adalah upaya untuk membujuk masyarakat untuk mengikutinya jika disetujui.

Baca Juga: Hari Ketiga PSBB Ketat, Sekda DKI Wafat Karena Covid-19, Anies Baswedan Meminta Jajaran Pemprov Shalat Gaib

Pada bulan Juni, Dr Gao adalah salah satu penulis makalah yang memperkenalkan satu kandidat, vaksin 'tidak aktif' yang dibuat dengan menumbuhkan seluruh virus di laboratorium dan kemudian membunuhnya.

Kandidat itu sedang dikembangkan oleh afiliasi dari SinoPharm milik negara, pemerintah China.(*)

Baca Juga: Baru Hari Ketiga PSBB Ketat, Puluhan Kantor hingga Tempat Makan di Jakarta Kena Sanksi Pelanggaran Protokol Kesehatan

#berantasstunting

#HadapiCorona

Artikel ini telah publish di Intisari.com, dengan judul; Padahal Berhasil Temukan Vaksin Covid-19, Tetapi China Justru Ogah Memberikan Vaksin Tersebut pada Rakyatnya Sendiri, Ternyata Ini Alasannya