Find Us On Social Media :

Orang Berkacamata Lebih Sedikit Terinfeksi Virus Corona, Ini Alasannya

Mereka yang berkacamata menurun risikonya terpapar virus corona. Demikian studi di China.

 

GridHEALTH.id - Beberapa waktu lalu, mengutip dari GridHEALTH.id (05/04/2020),  ada seorang tenaga medis yang tertular virus corona akibat tak menggunakan kacamata pelindung (google glass).

Dokter Li Wenliang merupakan dokter spesialis mata Wuhan yang juga meninggal akibat infeksi Covid-19. Berdasarkan hal tersebut, ada asumsi bahwa virus corona dapat menular melalui infeksi mata, dan ternyata terbukti.

Banyak rumah sakit kini mengharuskan dokter, perawat dan pengunjung untuk memakai kacamata atau pelindung wajah bersama dengan masker untuk sepenuhnya melindungi mereka dari SARS-CoV-2.

Menurut dokter spesialis mata di Rumah Sakit Manhattan Eye, Ear and Throat, Dr. Prachi Dua, ia menyarankan kita untuk menghindari mengusap wajah atau mata, terutama di saat pandemi ini.

Terlebih bagi para pengguna lensa kontak, sebaiknya selama adanya wabah virus corona untuk menanggalkan lensa kontak dan beralih menggunakan kacamata.

Berdasarkan laporan sebuah penelitian dari China terhadap pasien Covid-19 di rumah sakit, kacamata ternyata mampu mencegah penularan infeksi Covid-19.

Baca Juga: Iritasi Mata Saat Kemarau, Jangan Sembarangan Pilih Kacamata Hitam

Baca Juga: Mantan Wamenlu Dino Patti Djalal Kena Covid-19, Kondisi Dikabarkan Menurun

 Hal itu terbukti, dengan hanya sekitar 6% dari 276 pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Suizhou Zengdu yang memakai kacamata setiap hari karena rabun jauh.

 Tercatat, proporsi orang dengan rabun jauh di provinsi Hubei, tempat rumah sakit itu berada, jauh lebih tinggi yakni sekitar 32%. Sehingga pemakaian kacamata di masyarakat dianggap mampu mencegah virus corona.

 

 "Kacamata dapat mencegah infeksi Covid-19 karena kacamata mencegah pemakainya menyentuh mata mereka, sehingga menghindari penularan virus dari tangan ke mata," ujar Dr. Yiping Wei, dari Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Nanchang, dikutip dari laman Medical Xpress.

 Dalam laporan yang diterbitkan di JAMA Ophthalmology, tertulis bahwa pelindung mata itu juga berpotensi mengurangi risiko penularan dari droplet atau percikan di udara yang mengandung virus jika mengenai mata.

Tetapi, tak ada perbedaan terhadap kadar kesakitan pada pasien Covid-19 yang memakai kacamata maupun yang tidak.

Baca Juga: Silang Pendapat Asal Muasal Virus Corona Semakin Heboh, Peneliti Dunia yang Independen Sepakat Akan Teliti Ulang

Baca Juga: IDI Jakarta Pusat Lebih Setuju Ibu Kota di Lockdwon, Anies Pilih Kompromi dengan Berlakukan PSBB

"Meskipun ini adalah studi observasional dan kita tidak dapat menyimpulkan sesuatu yang pasti, hasil studi ini bisa memberi saran bahwa pelindung mata dalam bentuk apa pun dapat mengurangi risiko terinfeksi," kata Dr. Amesh Adalja, seorang sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health and Safety di Baltimore, Amerika Serikat.

Namun demikian, perilaku hidup bersih dengan cuci tangan serta jaga jarak diperlukan agar meminimalkan penularan. (*)