Diketahui, kondisi pandemi corona di Indonesia sampai saat ini belum terkendali. Hal ini ditandai dengan gagalnya capaian sejumlah indikator epidemiologi, mulai dari tes yang minim hingga positivity rate yang tinggi.
Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, Indonesia baru memeriksa tes swab PCR 1.743.000 orang.
Berarti Indonesia hanya punya rasio tes swab PCR 6.455 orang per satu juta penduduk, menjadi salah satu negara terendah yang melakukannya.
Itupun, dari jumlah tes swab PCR tersebut, sebanyak 832.772 orang di antaranya (47,77% dari total nasional) berasal dari Jakarta.
Selain itu, Indonesia dalam sepekan terakhir mencatat positivity rate sebesar 15,8%
Jumlah tersebut 3 kali lebih besar ketimbang batas minimum yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mensyaratkan suatu wilayah memiliki positivity rate di bawah 5 %.
Baca Juga: Studi: Minum Air Putih Bisa Jadi Obat, Begini Cara Mengonsumsinya
Baca Juga: Ingin Tahu? Begini Cara Sosial Media Merusak Mental Seseorang!
Dengan rapor merah tersebut, epidemiolog dari Griffith University di Australia, Dicky Budiman, ragu imbauan protokol kesehatan cukup untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dari Pilkada 2020 akibat Covid-19.