Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke perut dan usus, yang membuat aliran darah menjauh dari bagian tubuh lainnya.
Akibatnya, detak jantung bertambah cepat untuk memompa lebih banyak darah ke seluruh tubuh.
Pembuluh darah juga mengencang.
Nah, kedua faktor tersebut dapat menyebabkan seseorang merasa pusing setelah makan.
Baca Juga: Tak Sadar Tengah Hamil Muda, Adakah Efek Samping Jika Ibu Hamil Makan Mi Instan?
Asal tahu saja, sepertiga perempuan dan pria usia lanjut seringkali mengalami kondisi ini.
Penting diketahui, mereka yang mengalami hipotensi postprandial biasanua mengalami juga; angina (nyeri dada), merasa lemah, mual, dan perubahan visual.
Ngerinya, hipotensi postprandial dapat menyebabkan stroke ringan. Tapi hall ini jarang terjadi.
Hal tersebut dikenal sebagai serangan iskemik transien.
2. Hipoglikemia nondiabetes
Ini sebuah kondisi langka yang dapat menyebabkan pusing setelah makan. Karena penurunan gula darah secara tiba-tiba.
Seseorang dengan hipoglikemia nondiabetes dapat mengalami hipoglikemia reaktif, di mana gula darah turun alih-alih meningkat setelah makan.
Dokter tidak sepenuhnya mengetahui penyebab kondisi ini.
Banyak dokter yang menduga, hal ini disebabkan makanan menyebabkan tubuh melepaskan terlalu banyak insulin.
Untuk dketahui, insulin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk memproses gula darah dan menurunkan kadar glukosa.
Akibatnya kadar gula darah seseorang turun terlalu cepat dan merasa pusing.
Baca Juga: 9 Makanan Anti Corona, Sedihnya Jarang yang Menyukainya Apalagi Anak